GUNUNGHALU-Longsor yang terjadi di Desa Sindangjaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), meluas ke sejumlah titik. Berdasarkan hasil pendataan pihak kecamatan dan Polsek Gununghalu, tercatat ada 12 rumah yang terancam dan tersebar dibeberapa kampung.
Camat Gununghalu Hari Mustika mengatakan, telah terjun ke lokasi longsoran dan memastikan tidak ada rumah yang rusak parah akibat tertimbun tanah. Kebanyakan rumah terkena material longsoran tanah, misalnya di bagian dapur saja atau bagian belakang rumahnya. “Tidak ada rumah yang rusak berat, hanya rusak ringan dan posisinya terancam karena berada dekat tebing yang mengalami longsor. Ada sekitar 12 rumah yang posisinya terancam,” ucapnya, Selasa (28/9).
Dikatakannya, longsoran kecil namun sporadis tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi dan hampir setiap hari turun di wilayah Gununghalu. Apalagi lokasi yang mengalami longsor merupakan daerah rawan karena merupakan kawasan permukiman yang berundak-undak dan banyak terdapat tebing.
Baca Juga:Pemda Subang Maksimalkan Pelayanan PublikTiga Orang Calon Kepala Desa Sindangsari Resmi Mendaftar
Bahkan pada Senin (27/9/2021) tengah malam sempat terjadi lagi longsor susulan dengan intensitas kecil. Secara keseluruhan lokasi longsoran terdapat di Kampung Cikumulah RT 02 RW 02, Kampung Cihaliwung RT 01 RW 02, Kampung Tanjungsari RT 03 RW 01, dan Kampung Cianting RT 04 RW 01, Desa Sindangjaya.
Pihaknya sudah mengajukan surat bantuan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB untuk menurunkan bantuan makanan dan karung. Nantinya karung akan diisi tanah sebagai penahan di tebing-tebing yang longsor sebagai penguat struktur tanah agar tidak terjadi longsor susulan. “Kami juga sudah meminta warga waspada dan mengungsi ke tempat aman jika hujan turun. Serta gotong royong membuat saluran air agar tidak terpusat di satu titik,” ujarnya.
Kapolsek Gununghalu AKP Yogaswara menambahkan, tidak ada korban jiwa atau terluka dari peristiwa longsor tersebut. Untuk kerugian materi dari 12 rumah yang rusak di empat kampung diprediksi kurang lebih sekitar Rp100 juta. Dirinya mengimbau warga tetap waspadai potensi longsor susulan terutama saat hujan deras. “Kalau hujan deras turun dengan waktu yang lama, dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Makanya warga harus tetap waspada, kalau perlu ada siskamling sebagai deteksi dini jika sewaktu-waktu bencana terjadi di malam hari,” tuturnya.(eko/sep)