Gunadi mengaku tidak mau menafsirkan seseorang yang masuk ke Persika mengarah ke politik. Justru kepentingan tersebut akan dipersilahkannya, jika memang secara positif politik mendukung kemajuan Persika. Sementara hari ini yang bicara itu tidak mendukung Persika.
“Saya tidak mau mengandai-andai atau menduga-duga, karena ini kan hubungannya ras sekali dengan permasalahan yang ada di kita. Dengan adanya seseorang yang mau mendukung Persika, walaupun secara positif dia itu politik, tapi kan secara positif dia mendukung Persika, sekarang kan yang bicara yang tidak mendukung juga,” katanya.
Gun juga mengungkapkan, akhirnya tidak adanya perananan Pemda yang mendukung kemajuan Persika. Padahal, kehormatan dan harga diri masyarakat Karawang ada di Persika.
Baca Juga:Banggar Minta PAD DitingkatkanPotensi Gempa Patahan Lembang Cukup Besar
“Akhirnya sekarang mana peran pemerintah daerah, kan tidak kuat di sini untuk mendukung Persika. Hari ini juga kehormatan dan harga diri Pemerintah Kabupaten Karawang masyarakat Karawang ada di Persika,” ungkapnya.
Gun menyinggung konsepan-konsepan Pemda Karawang yang ingin membuat Desa wisata. Padahal memajukan Persika dengan cara mendorong peran Perusahaan menjadi sponsor lebih mudah dan tidak menggunakan APBD.
“Persika aja jadikan hari ini kalau sekarang bisa menjadi naik ke liga 1 dan sebagainya, saya kira lebih mudah yang dilakukan dan tidak perlu ada dana dari APBD kok, hanya tinggal didorong saja memaksimalkan peran-peran perusahaan untuk jadi sponsorship,” sindirnya.
Kembali dikatakan Gun, daerah lain contohnya Kendal saja, ketika bertamu ke tim lawan, para pegawai Pemda-nya sampai anggota DPRD-nya ikut menonton ke tim lawan, tetapi di Karawang keadannya sangat berbalik jauh.
“Seperti daerah-daerah lain yang nonton plat merah jejer banyak, orang lain pertandingan tandang dari Kendal ke sini plat-plat merah berjejer dari Sekda sampai semuanya. Kita di rumah sendiri engga ada, anggota Dewan termasuk semuanya saya nyatakan enggak ada aja semuanya jauh,” tandas Gunadi. (use/din)