PURWAKARTA-Mudahnya akses pemesanan angkutan Online ternyata menjadi polemik di masyarakat, satu sisi menguntungkan masyarakat dalam menjalankan aktifitas. Sisi lain, sejumlah masyarakat yang menjalani profesi sebagai pengemudi angkutan kota konvensional mengaku malah dirugikan.
Selain mudah dan aman, meski memiliki tarif lebih mahal dari angkutan konvensional. Angkutan umum online ternyata dirasa masyarakat lebih nyaman dan efisien, karena cepat dan bisa sampai tujuan di depan pintu rumah.
“Yang pasti nyaman karena kendaraan yang digunakan bagus, utamanya lebih aman dan kalau mau patungan bisa jadi lebih murah, kecuali hanya dipesan untuk kepentingan sendiri,” ungkap Rosi ( 20 ) salah satu mahasiwa di Purwakarta.
Baca Juga:KPU Belum Tahu soal Pelantikan DipercepatPawai Obor Sambut Tahun Baru 1440 Hijriyah
Berbeda dengan Dede Supriyatna (39) salah seorang pengemudi angkutan umum jalur 08 di wilayah Purwakarta. Pria yang sudah menjalankan profesinya sejak 10 tahun silam itu mengaku, penghasilannya tiap hari semakin berkurang.
Sebelumnya Dede menjelaskan, sebelum adanya angkutan umum online. Penghasilan angkutan umum konvensional berkurang, sejak mudahnya masyarakat memiliki kendaraan motor, sehingga banyak masyarakat memilih kredit roda dua, daripada naik angkot saat beraktifitas.
“Sekarang tinggal mengandalkan penumpang anak sekolah dan pekerja pabrik saja, itupun kaum wanita. Karena sejak ada kemudahan kredit motor jarang karyawan laki laki naik angkot,” ujarnya.
Belum lagi kata Dede, setelah motor murah dan angkutan umum online. Pengemudi angkot juga dikeluhkan dengan adanya angkutan bus karyawan. Sehingga kwantitas penumpang karyawan semakin habis.
“Sekarang mah bisa setor sewa ke bos 80 ribu per hari dan buat bawa ke rumah 50 ribu aja udah keren. Itupun kalau unit gak rewel mogok, tarif murah bbm mahal, lengkap sudah kesulitan kami pengemudi angkot ” pungkasnya.(mas/dan)