PURWAKARTA-Warga Desa Cianting Utara Kecamatan Sukatani menggelar pawai obor, menyambut tahun baru Islam 1440 H. Namun kegiatan itu, sempat terkendala oleh langkanya minyak tanah, terpaksa warga mengoplos solar dan bensin untuk bahan bakar obor. Dilaksanakan pada Senin malam (10/9), dengan menyusuri jalan desa,lalu masuk jalan utama Jl.Raya Cianting arah Purwakarta Bandung.
Kesulitan mencari minyak tanah sebagai bahan bakar obor pawai Taaruf,dibenarkan Kades Cianting Utara Ali Najarudin, menurutnya kelangkaan minyak tanah, cukup merepotkan warga dan panitia,meskipun ada harga mahal Rp 20.000/liter. Namun berkat kekompakan sejumlah tokoh masyarakat dan panitia, meski cukup bikin repot,tapi akhirnya ditemukan solusi yakni dengan mengoplos solar dengan bensin.
Disebutkannya,Pawai Taaruf sambut tahun baru Islam, sudah menjadi agenda tahunan warga Desa Cianting Utara, yang tahun ini dikemas semeriah mungkin dan mendapat sambutan antusias dari warga.
Baca Juga:Perajin Sapu Ijuk, Sepi PembeliAnggota DPR-RI Apresiasi Germas di Purwakarta
Semarak pawai obor itu ditandai tampilnya marching band dari Group Marching Band MTs Assalam Plered, dukungan massa dari PAC. GP.Ansor Kecamatan Sukatani,dan para santri Miftahul Ulum Citra.
“Warga antusias ikut pawai obor, ada marching bandnya juga tambah semarak. Karena jumlah obor minyak sangat terbatas,dibanding peserta yang jumlahnya hampir 1000 orang, beberapa peserta,terpaksa menyalakan telpon selulernya,sebagai alat penerangan,pengganti obor,” kata Ali Najarudin.
Tardisi sambut tahun baru Islam di Purwakarta, memang cukup meriah, di sejumlah titik acara serupa juga dilaksanakan warga, diantaranya pawai Taaruf di Kecamatan Bojong, Darangdan dan Kecamatan Jatiluhur.(dyt/dan)