“Petani melakukan itu karena merasa khawatir kedelainya tidak laku. Mereka merebus kacang kedelai dengan tangkainya, dijual keliling oleh pedagang,” katanya.
Akibatnya, nilai ekonomi ‘kacang jepun’ tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan para petani. Hal ini berimplikasi, minimnya minat petani di Indonesia menanam kedelai.
“Masih dianggap belum menguntungkan. Karena itu, saya kira dibutuhkan segera langkah-langkah strategis untuk menangani ini. Saya yakin Indonesia bisa swasembada kedelai jika ada usaha keras dan konkret untuk perbaikan nasib petaninya,” tuturnya.(mas/dan)