Di Indonesia mungkin masih harus menunggu tipping point. Untuk sampai di sana. Itulah yang saya ungkapkan. Sebagai pembicara. Dalam seminar masa depan koran di Indonesia. Yang diadakan Serikat Penerbit Pers (SPS). Bulan lalu. Memang kegairahan idealisme pers seperti lesu. Begitu banyak masalah. Di internal pers.
Munculnya kembali idealisme pers mungkin benar-benar menunggu tipping point. Untung ada New York Times.(*)