Taman Vertikal Disebut Berbiaya Mahal, Belum Lama Dibangun, Namun sudah Rusak

Taman Vertikal Disebut Berbiaya Mahal, Belum Lama Dibangun, Namun sudah Rusak
0 Komentar

“Kalau gagal, enggak ada tamannya. Kurang berhasil lah. Kami masih terus mencari solusinya biar bunga di taman vertikal ini bisa hidup. Mekanisme pemeliharaannya sudah diganti, tapi tetap susah hidup. Namun, saya melihat contoh taman vertikal yang bagus, itu memang dibangun dengan biaya mahal,” katanya.
Menurut dia, pada tahun ini Dinas Perkim KBB melaksanakan sejumlah pembangunan taman. Di antaranya ialah di sekitar Kompleks Pemerintahan KBB di Ngamprah dan di Alun-alun Lembang. Adapun anggaran pembangunannya di bawah Rp200 juta.

“Di Padalarang ada satu, rencananya mau dibuat taman di Jalan Raya Padalarang,” katanya.

Berdasarkan data Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), pada tahun ini Dinas Perkim KBB tercatat mengadakan beberapa kegiatan belanja penataan taman, dengan nilai total lebih dari Rp1 miliar.

Baca Juga:Layanan Kesehatan Hewan Bisa melalui OnlineKapolsek Tegaskan Wilayah Lembang Aman

Diantaranya ialah taman di salah satu area pemda (lanjutan) senilai Rp 173,4 juta, taman di plasa upacara senilai Rp 173,4 juta, taman parkiran Gedung SKPD C senilai Rp 200 juta, taman parkiran Gedung SKPD B (lanjutan) senilai Rp 200 juta, taman sutet (taman buah) senilai Rp 200 juta, taman Plasa Bung Karno senilai Rp 200 juta, taman di Jalan Raya Padalarang senilai Rp 200 juta, taman Alun-alun Lembang senilai Rp 200 juta, dan taman di pinggir Jalan Grand Hotel Lembang senilai Rp 200 juta.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembangunan taman vertikal di Cimareme, yang berada di bawah Jalan Tol Purbaleunyi, dilaksanakan pada 2015 dengan anggaran Rp130 juta. Pembangunan taman di lokasi tersebut dimaksudkan untuk mempercantik kawasan, setelah dilakikan penertiban bangunan liar. Akan tetapi, bunga yang dipasang mati tak lama setelah pembangunan dilakukan. Saat ini sisa-sisa taman di daerah itu malah menimbulkan kesan kumuh.(eko/din)

0 Komentar