PURWAKARTA-Persaingan bisnis kolam renang, yang semakin tinggi. Di mana bisnis usaha itu kian bertambah, di sejumlah pelosok di Kabupaten Purwakarta. Dengan kondisi itu, membuat management dan pengelola kolam renang putar otak. Jika tidak diprediksi, akan ada penurunan jumlah pengunjung. Dan mengalihkan pilihanya kepada kompetiter yang lebih inovatif dan kreatif.
Keluhan penurunan omzet kunjungan, diutarakan Dadan, staf operator Kolam Renang Cihanjawar, Desa Cihanjawar, kemarin (14/9).
Menurutnya, dua bulan pasca liburan lebaran, kolam renang yang dikelolanya itu, mengalami penurunan jumlah pengunjung. Dari sekitar ratusan pengunjung/hari, kini hanya puluhan saja.
Baca Juga:YKEP Resmikan Bale dan Resto PanghegarTemukan Ribuan Pemilih Ganda
“Penyebabnya, bermunculannya kompetitor usaha sejenis yang kini nyaris ada di tiap Kecamatan,” kata Dadan, yang mengaku terpaksa meliburkan kolamnya, setiap hari senin itu.
Meski demikian, dengan berbekal pengalaman selama 4 tahun mengelola usaha itu. Di mana kolam renang Cihanjawar yang didesain sebagai wahana hiburan dan olahraga air, memiliki keunggulan tersendiri.
“Kolam Renang Cihanjawar miliki keunggulan komparatif, yang tidak dimiliki pesaingnya, yaitu adanya mata air pegunungan Burangrang, yang dipompakan ke kolam. Airnya natural dan kesegarannya terjaga,” imbuh Dadan.
Kolam Renang Cihanjawar, juga bekerjasama dengan Karang Taruna setempat, untuk mengelola parkir,” jadi soal berkah bisnis ini, lingkunganpun merasakan manfaatnya,” paparnya.
Sementara dihubungi terpisah, Ijudin Sekretaris Desa Cihanjawar membenarkan, ada bagi hasil pengelolaan perparkiran kendaraan pengunjung kolam renang Cihanjawar, dengan pihak Karang Taruna Desanya. Namun belakangan, pengelolaanya diambil alih oleh Bumdes Cihanjawar,sebagai income BUMDes.
“Dulu, yang nangani parkir, sepenuhnya Karang Taruna desa, dengan nama “Wangsit Samparani”, Tapi sekarang dikelola BUMDes Cihanjawar yang diberinama ,Hegar Cihanjawar,” papar Ijudin.(dyt/dan)