Mampu Kembangkan Potensi Usaha Lokal
CIPUNAGARA-Kemenpora bekerjasama dengan Pondok Pesantren seIndonesia, merencanakan untuk mencetak 4000 wirausaha santri, sesuai potensi daerahnya. Di Subang, Pelatihan Kewirausahaan bagi Santri berlangsung di Ponpes Ulumul Quran Kunir Desa Simpar Kecamatan Cipunagara, Sabtu (15/9).
Dalam pelatihan kali ini mengambil tema ” Pelatihan Wira Usaha Tani Santri, Guna Mencapai Yang Berkarakter dan Kompeten”, yang menghadirkan Nara sumber dari Kemenpora Arif Prahasta, Buya Abdul Syakur MA, dan Owner Madani Home.
Arif Prahasta menyampaikan, bahwa saat ini Kemenpora bekerjasama dengan Pondok Pesantren, akan mencerak 4000 wirausaha santri. Program tersebut dimaksudkan memberikan motivasi dan pembekalan, bagi kalangan santri, untuk berwira usaha. Santri kedepan bukan hanya mampu membaca kitab kuning dan berdawah, tetapi mampu mengembangkan usaha sesuai potensi, minat dan bakatnya.
Baca Juga:Deklarasi Paguyuban Sundawani, Wadah Budaya SundaBendungan Jatiluhur Akan Diadopsi di Papua Barat
“Santri harus miliki jiwa usaha, dan berwawasan bisnis, sesuai potensi daerahnya, pertanian, perdagangan, peternakan atau jasa usaha lainnya. Santri berilmu dan sejahtera,” ujarnya.
Owner Madani Home H. Azis Muslih mengatakan, dalam berwirausaha ada kiat dan cara menjadi pengusaha. Ia menyebut diantaranya yang harus dimiliki adalah memiliki impian, time manajemen, Memiliki personal brending/karakter yaitu jujur, disiplin, kerja keras, gesit, antusias dan ramah.
“Hal-hal tersebut harus dimiliki oleh seorang yang memiliki impian jadi pemimpin atau pengusaha,” kata Azis Muslih.
Selain itu menurutnya, hal yang harus dimiliki juga yaitu pengetahuan dan keterampilan seperti terbuka terhadap informasi, fokus pada kelebihan dan memiliki live skill.
“Kita harus punya tekad menjadi sukses dan di atas rata-rata, atau unggul ,” ujarnya.
Hadir sebagai nara sumber Buya Abdul Syakur Yasin, MA Pimpinan Ponpes Cadangpinggan Kabupaten Indramayu, yang menyampaikan bahwa pergerakan zaman semakin cepat dan canggih. Persaingan kerja dan usaha semakin ketat dan sulit.
Untuk itu selain punya skill dan keahlian, juga dituntut kejujuran dalam setiap usaha dan kerja, karena menurutnya , kejujuran adalah mata uang yang berlaku dalam setiap usaha/bisnis, apapun bentuknya.
Baca Juga:Minim Sarana Baca, Harapkan BantuanTangkal Edar Narkoba, Gelar P4GN
“Kita juga harus punya moral yang berkualitas dalam artian tidak berprilaku tipu menipu dalam berbisnis atau usaha,” ucapnya.