PURWAKARTA-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Taruna Sakti (Tasa) menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah, dengan menggelar Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang dibalut akustikan, Jumat (14/9) sore.
Tim Satuan Reserse Narkoba Polres Purwakarta yang dipimpin Kanit Sidik Iptu Rudianto menyampaikan, berbagai materi terkait P4GN. Sementara Alaluz dan Mat Honger tampil atraktif membawakan beberapa lagu berirama akustikan.
Kepala Sekolah SMK Tasa Yayang Gilang Sonjaya mengatakan, pihaknya ingin memaknai Tahun Baru Islam dengan semangat anti narkoba. “Bahaya Narkoba sudah sangat memprihatinkan. Menyasar anak muda yang notabene generasi harapan bangsa. Di momen Tahun Baru Islam ini, kami ingin mengingatkan kembali kepada para siswa tentang bahaya narkoba,” kata Gilang kepada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Kader Senior Ansor Kecamatan Bojong Ikut Pileg 2019Kagumi Konsep Pendidikan Karakter Gagasan Dedi Mulyadi
Dijelaskannya, sosialisasi antinarkoba ini menjadi salah satu langkah jitu mengantisipasi bahaya narkoba. “Kita undang langsung narasumber dari Polres Purwakarta, termasuk mendatangkan mantan pecandu narkoba, untuk sharing dan menyampaikan testimoninya,” ujarnya.
Untuk menghibur peserta, pihaknya mengundang grup band Alaluz yang personelnya juga tergabung dalam komunitas Tadarus Jalanan. “Kami hadirkan juga pengamen kawakan asal Bandung, Mat Honger yang kerap membawakan lagu-lagu jenaka, sarat akan kritik sosial. InsyaAllah pesannya bisa tersampaikan,” katanya.
Sementara itu, Kanit Sidik Polres Purwakarta Iptu Rudianto, menegaskan bahaya narkoba yang kian gencar menyasar anak muda, khususnya pelajar. “Hindari, jangan pernah sekali pun mencobanya. Tak ada manfaat sedikit pun dari narkoba,” ujarnya tegas.
Dirinya menambahkan, narkoba terus membayang-bayangi generasi muda negeri ini. Narkoba pun berevolusi dengan mengubah kemasan agar bisa terhindar dari sasaran polisi.
“Beruntung kita dapat mengenali wajah baru narkoba. Sehingga kita bisa cepat memutus mata rantai peredarannya, agar generasi muda tidak tercekoki zat berbahaya tersebut,” katanya.
Tembakau gorilla misalnya, sebut Rudi, mafia narkoba mengemasnya seakan akan tembakau biasa, tetapi mengandung unsur narkoba karena telah mencampurinya dengan zat adiktif. “Mereka berusaha mengelabui, tetapi kami mengendus dan cepat menangkalnya,” ujarnya.
Diungkapkannya, banyak ragam narkoba yang dipasarkan di Indonesia. Selain dalam bentuk tembakau, terdapat pula bentuk permen dan obat obatan serta kristal.