Dijelaskannya, Jatiluhur merupakan tempat yang ideal. “Ada gunung, daratan, sungai, danau, dan lainnya. Selain itu,
tema menjaga kebersihan lingkungan DAS Citarum sesuai dengan program Citarum Harum,” ujarnya.
Dirinya tak menampik, jika PMI identik dengan kegiatan donor darah. “Benar itu salah satu tugas kita, demi menjaga ketersediaan darah. Selain itu, PMI juga selalu siap dalam menghadapi segala bencana, berbagai kegiatan sosial, dan kesehatan masyarakat,” katanya.
Di tempat yang sama, Direktur PJT II Djoko Santoso menyebutkan, PJT II Jatilhur turut andil mengelola Sungai Citarum. Seperti diketahui, Sungai Citarum ini menopang 3 bendungan, yaitu Saguling, Cirata, dan Ir H Djuanda yang lebih dikenal dengan Waduk Jatiluhur.
Baca Juga:Warga Bangun Kembali Rumah UciAsep Pimpin PWI, Esa Ambil Langkah Keberatan
“Saguling dan Cirata itu dikelola oleh PLN karena digunakan sebagai pembangkit listrik. Sementara PJT II mengelola Bendungan Ir H Djuanda saja. Namun semuanya sangat bergantung pada Sungai Citarum,” ujar Djoko.
Djoko juga menambahkan, Sungai Citarum amat vital bagi daerah-daerah yang dialirinya.? Semisal wilayah Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Bandung, Bogor dan Bekasi.
Oleh karenanya Djoko berharap, kegiatan bersih-bersih Citarum ini bisa membantu kebersihan Citarum. Sehingga bisa menguntungkan banyak pihak yang terkait dan sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan daerah yang dialiri Citarum.
“Saya bersyukur Waduk Jatiluhur dijadikan sebagai lokasi pertemuan relawan PMI. Karena tak hanya relawan yang ada di 34 provinsi, relawan dari mancanegara pun hadir,” ucapnya.(add/dan)