Batalkan Aksi Mogok Belajar, Tuntut Kenaikan Gaji
BANDUNG BARAT-Ratusan guru honorer Kategori II (K2) yang tergabung dalam Forum Guru Honorer Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat gagal menggelar aksi mogok mengajar yang rencananya akan digelar hingga waktu yang belum ditentukan.
Meski demikian, sebanyak 328 guru dari berbagai sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD) ini sempat mengepung kantor Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Lembang sejak Selasa (18/9) pagi. Dalam aksinya, mereka membawa aneka spanduk berisi kecaman atas terbitnya Peraturan Menteri (Permen) Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Nomor 36/2018 tentang kriteria penetapan kebutuhan PNS dan pelaksanaan seleksi CPNS 2018.
Tuntutan utama mereka adalah peningkatan kesejahteraan dengan cara pengangkatan statusnya sebagai CPNS, meski peluang honorer K2 untuk diangkat menjadi PNS terbentur kriteria batasan usia.
Baca Juga:Buru Lowongan Kerja, Pencaker Serbu Job Fair 2018Terlibat Kasus Korupsi, Dua PNS KBB Dipecat
Salah seorang peserta aksi, Rima Amalia mengaku selama ini guru honorer hanya menerima penghasilan antara Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per bulan. Penghasilan tersebut dianggap sangat kurang di tengah tingginya kebutuhan hidup di jaman sekarang.
“Ya jelas enggak, jaman sekarang, uang Rp500 ribu cukup buat apa. Cuma di sini kami mengajar ikhlas, mengabdi untuk negara. Tapi kami juga butuh penghasilan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari keluarga,” katanya.
Apalagi sebagai kepala keluarga, lanjut dia, para tenaga honorer laki-laki harus menanggung kebutuhan lebih berat untuk keluarganya, dengan penghasilan ratusan ribu/bulan sangatlah tidak cukup. Dia berharap, dengan perjuangan ini bisa membawa harapan lebih baik untuk tenaga guru honorer.
“Tuntutan kita, pemerintah bisa menaikan gaji honorer agar lebih manusiawi. Sebenarnya, ini dilema juga bagi kita karena harus meninggalkan siswa-siswi di kelas, tapi kembali lagi, kita juga ingin memperjuangkan hak guru honorer,” ujar Rima yang sudah mengajar selama 11 tahun di SDN 1 Jayagiri Lembang.
Dalam aksi unjuk rasa ini, sejumlah perwakilan guru honener sempat diterima untuk beraudiensi langsung dengan pihak Dinas Pendidikan Bandung Barat. Hasil audiensi, para guru honorer berjanji akan kembali mengajar di kelas namun dengan berbagai catatan.