LEGONKULON-Desa Legonkulon ikuti program pencegahan stunting yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan. Program tersebut sebagai upaya pemerintah, dalam mengendalikan gizi buruk/kekurangan gizi.
Kepala Desa Legonkulon Atik Junengsih mengungkapkan, program stunting di Kabupaten Subang terdapat di 5 desa yang berpartisipasi dalam program ini, yaitu Desa Legonkulon, Desa Mayangan, Desa Kediri, Desa Majasari serta Desa Kawungluwuk.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama, akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Baca Juga:406 Laki-laki dan 263 Perempuan, KPU Tetapkan 669 Caleg Masuk DCTResinda Hotel Hadirkan Menu Baru Bertitel Liwetan Tanah Jawa
“Stunting itu program pemerintah, nanti pendanaanya mengambil dari DD (Dana Desa),” kata Atik.
Atik menjelaskan, pada intinya, program stunting merupakan upaya untuk mencegah kekurangan gizi, pada balita, anak-anak hingga ibu hamil pada umur yang rentan terhadap stunting.
“Tujauannya supaya anak atau ibu saat hamil tidak kekurangan gizi, anak udah diatas 2 tahun perkembangan gitu-gitu aja udah kena stunting,” bebernya.
Dalam beberapa kali pertemuan program ini, Atik membeberkan setidaknya ada sekitar 100 desa yang berpartisipasi dalam program ini. Namun, Atik menampik bahwa desa nya ikut berpartisipasi dalam program tersebut, akibat adanya stunting.
“Alhamdulillah program ini berjalan lancar, tetapi bukan berarti ada yang terkena stunting di Subang. Subang mah mungkin antisipasi saja, pencegahan” jelasnya.
Salah satu bentuk program pencegahan stunting, kata Atik, nantinya akan ada pembangunan Sarana Air Bersih (SAB), serta Jamban keluarga bagi KK yang belum memiliki jamban.
Sekdes Legonkulon Anisah menambahkan, untuk Sarana Air Bersih , pihaknya telah melakukan pelaksanaan pada tahun anggaran 2017 lalu. Namun untuk jamban keluarga, tahun ini rencananya akan dianggarakan pembangunan jamban keluarga untuk 20 KK.(ygi/dan)