KARAWANG-Pemkab Karawang menggelar acara Festival Goyang Karawang tingkat nasional di kawasan wisata Situs Candi Jiwa di Kecamatan Batujaya. Festival digelar dari 21 hingga 23 September 2018.
Festival Goyang Karawang sendiri diikuti oleh 20 provinsi ini di gelar dalam rangka Hari Jadi Karawang ke 385. Kegiatan yang baru pertama kali digelar ini merupakan bentuk penghargaan pemerintah daerah kepada para seniman Karawang dalam memperingati HUT Karawang.
“Ini adalah momentum bagi pemerintah daerah untuk mengangkat kearifan lokal yang ada di Karawang. Kegiatan ini juga bentuk penghargaan kami kepada seniman Karawang agar dapat berkreasi melahirkan karya seni yang berguna bagi masyarakat. Karawang kan di kenal dengan sebutan Goyang Karawang karena karya seninya. Makanya malam ini karya seni dari berbagai provinsi hadir menyemarakan acara ini.” kata Bupati Karawang Cellica Nurachadiana, Sabtu (22/9).
Baca Juga:Tito Utoyo Siap Mengabdi dan Membangun DesaDPRD Kabupaten Bandung Barat Desak Sahkan Revisi UU ASN
Menurut Cellica Festival Goyang Karawang ini diikuti oleh peserta dari 20 Provinsi. Para penari yang berasal dari berbagai provinsi ini secara bergiliran menunjukan kemampuan seni tari dari daerahnya masing-masing. Selain dari Jawa Barat, peserta juga berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur Sumatera, Jambi, Banten, Lampung Hingga Papua pun turut hadir untuk meramaikan pagelaran budaya ini.
Menurut Cellica Festival Goyang Karawang juga bertujuan sebagai ajang untuk mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten Karawang, khususnya wisata situs candi Jiwa, Kecamatan Batujaya. Selain itu juga diharapkan dapat menggairahkan perekonomian masyarakat.
“Pengunjungnya tidak hanya warga Karawang tapi warga di luar Karawang juga cukup antusias untuk hadir di sini,” katanya.
Cellica memastikan bahwa ajang tersebut akan menjadi agenda tetap tahunan dengan lokasi yang berbeda dengan tujuan memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Karawang kepada lebih banyak orang selain wisatawan local Karawang.
“Yang pasti kegiatan ini tidak dilakukan di satu tempat, tetapi menyebar luas. Bisa di Cikampek, Cilamaya atau Tegalwaru dan juga bisa saja di Pakisjaya,” katanya.(aef/din)