Pada 2014 silam, Atip pernah mengikuti seleksi calon hakim konstitusi. Tahun 2008 Atip diminta presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk jadi hakim konstitusi, bahkan setengah dipaksa, menurutnya. Kendati demikian, Atip membantah mengikuti seleksi calon hakim konstitusi karena menginginkan fasilitas negara. Kala itu ia menegaskan niatnya mengikuti seleksi untuk memulihkan citra Mahkamah Konstitusi yang kini sedang terpuruk. Atip meraih 6 suara saat Pleno MWA beberapa waktu lalu.
3. Obsatar Sinaga, Guru Besar Berkelas Internasional
Guru Besar bidang Ilmu Hubungan Internasional ini berkarir sebagai dosen FISIP Universitas Padjajaran. Selain menjadi pengajar pengalamannya di dunia jurnalistik juga sangat bervariasi. Laki-laki yang lahir di Deli Serdang, kelahiran 17 April 1969, ini pernah memimpin Harian Bandung Pos pada 2004, menjadi wartawan di Harian Mandala Bandung, dan Media Indonesia Biro Jawa Barat. Sedangkan di dunia penyiaran, sosok yang akrab disapa “Prof Obi” ini pernah menjadi host/ penyiar di Radio Mora Nusantara selama 11 tahun.
Di luar kampus, Obsatar Sinaga merupakan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Pendidikannya ditempuh pada program studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran, yang kemudian berlanjut pada jenjang doktoral di universitas yang sama.
Baca Juga:Posisi Arogansi Bisa Dari Golongan ProfesiDeklarasi Gerakan Petani Milenial Jaringan Pemuda Petani
Profesor yang satu ini juga menjadi dosen non organik di Seskoad, Seskoau dan Sesko TNI. Dirinya juga dipercaya sebagai Asesor Nasional Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi serta menjabat sebagai Sekretaris Pascasarjana (Master dan Doktoral) Program Studi Hubungan
Internasional FISIP Universitas Padjadjaran Bandung.
Jabatan Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung pernah diembannya pada 2012-2015 demikian juga pernah menjadi Staf Ahli Walikota Bandung Periode Wahyu Hamidjaja (1993-1998), & H. Aa Tarmana (1998 – 2003), selain itu Ia juga pernah menjabat Staf Ahli Bupati Tabanan Bali di masa kepemimpinan Nyoman Adi Wiryatama (2005-2010). Bukan hanya itu, ia sering menjadi tamu untuk menyampaikan makalah seperti Oxford University (Inggris), IUMW Malaysia, De Bercelona Universitat (Spanyol) dan Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat.
Karena jaringannya yang luas dan kemapanan ilmunya itulah, Prof Obi sering dijuluki Guru Besar Berkelas Internasional. Sepertinya inilah alasan mayoritas MWA memilih Prof Obi, mengingat Unpad ingin menjadi Unversitas berkelas internasional. Dalam Pelno awal MWA Prof Obi meraih suara terbanyak yakni 13 Suara.(dji/man)