Saat IPO Rabu lalu fasilitas gratis itu dipersoalkan. Apakah tidak buang-buang uang. Apakah tidak mengurangi keuntungan. Toh sudah laris. Mereka mau antre. Mengapa masih diberi makanan dan fasilitas gratis.
Zhang Yong bergeming. Tidak mau menghapus layanannya itu. Dengan serba gratis itu labanya masih sekitar 5 triliun rupiah. Tahun lalu.
Ia juga mempertahankan prinsip tiga persennya. Yakni tiga persen dari labanya. Disisihkan untuk bonus para manajernya.
Baca Juga:Ganti Rugi Lahan Terdampak Patimban Capai 80 %Jelang Shalat Jumat, Hutan Bambu Kebakaran
Soal bonus 3 persen itu ada riwayatnya. Restoran pertamanya di luar daerah rugi. Zhang Yong tidak bisa mengawasi. Ia kapok.
Waktu itu ia baru punya dua restoran. Yang satu diberi nama Haidilao. Satunya Louwailou. Dua-duanya di kota kecil Lianyang. Propinsi Sichuan. Hanya 50 km dari ibukota propinsi. Meski disebut kota kecil, itu kecilnya Tiongkok. Penduduknya 1,5 juta jiwa.
Haidilao semula untuk rakyat biasa. Yang harganya dibuat murah. Ternyata banyak juga dari kalangan menengah makan di situ. Maka Zhang membuka restoran kedua dengan nama Louwailou. Pakai AC. Untuk segmen yang lebih atas.
Nama Louwailou diambil dari puisi lama. Yang terkenal. Yang menggambarkan kehebatan danau Xihu di Hangzhou. Yang letaknya di antara dua pagoda putih nan tinggi. Itulah pagoda yang jadi setting film seri Legenda Ular Putih.
Zhang akhirnya menyeragamkan nama semua restorannya: Haidilao. Nama Louwailou tidak dipakai lagi. Nama ini sekarang dipakai oleh sebuah restoran di Hangzhou sendiri. Di dekat danau Xihu.
Setelah membuka dua restoran Zhang didatangi pelanggannya. Yang asal Xian. Propinsi Shaanxi. Satu jam penerbangan dari kotanya. Diajak kongsi. Rugi.
Zhang kapok. Sejak itu tidak mau lagi berkongsi. Tapi ekspansi ke luar kota tetap ia minati. Kali ini Zhang pilih buka di Chengdu, ibukota propinsi Sichuan. Di propinsinya sendiri. Tidak terlalu jauh. Bisa diawasi.
Baca Juga:Proyek Pelabuhan Patimban Mulai DigarapAnne-Aming: Siapkan Program 100 Hari Kerja
Dari situ terus berkembang. Kini sudah punya cabang di Tokyo, Singapura, Seoul, California. Segera menyusul: London, Malaysia, Kanada.
Tidak disebut nama Indonesia. Atau Jakarta. Tapi saya tahu ada restoran Haidilao di Jakarta. Entah cabangnya atau copynya.