KARAWANG-Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyatakan, pihaknya bakal berupaya keras agar Transit Oriented Development (TOD) kereta api cepat tetap dibangun di wilayah Kabupaten Karawang. Hal itu disampikan Cellica terkait adanya kabar yang menyebutkan pembangunan TOD bakal bergeser ke wilayah Kabupaten Bekasi.
“Kabar mengenai hal itu sempat kami dengar. Tapi kami akan pertahankan agar TOD tetap dibangun di Karawang,” ujar Cellica, Selasa (9/10).
Kata Cellica, pihaknya sudah memerintahkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Eka Sanatha, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar terus menerus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat mengenai hal itu.
Baca Juga:Pengusaha Hotel Keluhkan Pengunjung MinimPJT II Kembali Tertibkan KJA, Minta Carikan Solusi Usaha
Dengan demikian, lanjut Cellica, tidak ada lagi pihak-pihak yang ingin menggeser TOD ke wilayah Kabupaten Bekasi. “Kami tidak mau Karawang hanya dijadikan daerah perlintasan keteta api cepat. Pembangunan Pemerintah Pusat harus dirasakan masyarakat Karawang secara optimal,” katanya.
Di tempat yang sama Kepala Bappeda Karawang, Eka Sanatha menyebutkan, lokasi TOD tidak mungkin bisa digeser-geser lagi. Sebab, hal itu sudah tertera dalam rencana tata ruang nasional. Selain itu, pihak PT Kereta Api Cepat China Indonesia (KCIC) juga sudah mengantongi izin lokasi dari Pemkab Karawang, bukan dari Pemkab Bekasi.
Eka menyebutkan, TOD bakal dibangun di perbatasan Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi. Hanya saja lokasinya masuk ke wilayah Kabupaten Karawang, yakni di Kecamatan Telukjambe Barat.
Menurutnya, TOD adalah kawasan terpadu yang menyokong stasiun kereta api cepat Jakarta – Bandung. Di dalamnya terdapat stasiun, area komersil dan properti.
Rencananya, TOD akan dibangun di Kecamatan Telukjambe Barat dengan luas 250 hektare. Diperkirakan pembangunan TOD tersebut bakal menggerus areal pertanian di Desa Wanasari dan Wanakerta. (use/din)