INDRAMAYU-Berbagai ragam seni dan budaya ditampilkan di atas gethek (kapal rakit) yang terbuat dari bambu. Mulai dari gadis ngarot, berokan, sintren, tari roping, rudat, dan berbagai atraksi seni budaya lainnya dihadirkan di atas rakit.
Selain itu ada juga gunungan mangga gedong gincu. Satu per satu rombongan peserta naik gethek, dimulai dari depan RSUD Indramayu, dan finis di depan panggung kehormatan, atau persis di sisi selatan Jembatan Cimanuk.
Di depan panggung kehormatan, mereka secara bergiliran melakukan atraksi di hadapan Wakil Bupati Indramayu, Supendi, serta sejumlah pejabat lain di lingkungan Pemkab Indramayu. Usai unjuk kebolehan, mereka langsung menuju garis finis.
Baca Juga:Diduga Buang Puntung Rokok Sembarangan, Api Bakar Lahan KosongWarga Tidak Tahu, Harga BBM Kembali Naik
Wakil Bupati Indramayu Supendi menyambut baik digelarnya karnaval seni dan budaya di Sungai Cimanuk. Menurutnya, pawai di atas air memang lebih menarik untuk ditonton dan penontonnya juga lebih tertib. Wabup berharap kedapan penyelenggaraan ini bisa lebih ditingkatkan lagi, agar menarik minat masyarakat luar daerah untuk datang ke Indramayu.
Meski penyelanggaraan karnaval seni budaya di atas air ini nyaris sempurna, namun ada beberapa hal yang masih dikeluhkan masyarakat. Misalnya terkait gerebek mangga gedong gincu, yang batal dilaksanakan. Padahal daya tarik atau puncak acara yang ditunggu-tunggu adalah gerebek mangga.
“Saya padahal dari tadi nunggu-nunggu gerebek mangga. Eh, ternyata malah mangganya dibagi-bagikan satu per satu ke masyarakat. Ini kan jadi kurang menarik,” keluh Aceng, fotografer asal Bandung.
Salah seorang penonton, Lilies, juga mengaku senang bisa menikmati karnaval seni budaya di atas gethek. Hanya saja menurutnya, pesertanya masih kurang banyak, dan rutenya sangat pendek. “Mestinya rutenya agak lebih panjang, agar kita bisa lebih puas menikmatinya,” ujar warga Indramayu ini. (uty)