Menurut dia, ruang kelas tersebut digunakan untuk siswa kelas 1, yang berjumlah 22 orang. Di barisan atap bangunan yang ambruk juga terdapat ruangan lainnya, yang dipakai untuk UKS, ruang kepala sekolah, dan dapur. “Tiga ruangan itu memang sudah tua dan perlu direhab. Di awal tahun ini ada konsultan yang memantau untuk bantuan rehab, tapi belum sempat ditindaklanjutu,” katanya.
Akibat insiden ini, kegiatan belajar kemudian dilakukan dengan sistem shift, khususnya untuk anak-anak kelas 1. Iwan menyebutkan, di SD Rajamanda 4 total ada 12 ruangan, termasuk 8 ruang kelas. Ruang kelas itu digunakan oleh total 279 siswa. “Kami manfaatkan kelas yang ada. Jadi pakai sistem sekolah pagi dan siang,” katanya.(eko/man)