SUBANG-Politeknik Negeri Subang membangun model peternakan rakyat yang sustainable di SPR Cinagarabogo.
Ketua UPPM Politeknik Negeri Subang, Ferdi Fathurohman mengatakan, program tersebut dalam rangka bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Politeknik Negeri Subang membuat model peternakan rakyat yang berkelanjutan,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Jelang Pemilu, Lapas Subang Amankan 300 Telepon Seluler Milik NapiAs Syifa Peduli Berangkatan Duta Kemanusian
Dia mengatakan, mode peternakan berkelanjutan merupakan model perpaduan antara kebiasaan masyarakat dalam beternak dan juga penerapan teknologi tepat guna.
“Dimana tujuan utamanya adalah subang menjadi lumbung ternak Indonesia,” ujarnya.
Dia menuturkan, kegiatan pembuatan mode peternakan ini merupakan sumbangsih Politeknik Negeri Subang untuk kesejahteraan rakyat.
Ketua pelaksana program pengabdian masyarakat, Rita Purwasih mengatakan, pola yang dibangun dengan tiga pendekatan.
Pertama, perbaikan genetik sapi indukan dan sapi bakalan. Dimana harus adanya data tentang jumlah indukan yg baik untuk menjadi indukan.
“Diharapkan dengan indukan yg baik akan mendapatkan anakan yg baik. Selain indukan juga diperlukan genetis sperma sapi yang baik,” ungkapnya.
Kedua, perbaikan produktivitas. Dimana perbaikan produktivitas menggunakan perbaikan dari pakan. Pakan yg digunakan menggunakan bahan pakan yg ada di sekitar peternakan yg masih mempunyai kandungan gizi yang baik.
“Ketiga perbaikan manajemen dan administrasi reproduksi sapi. Hal ini setiap kelompok harus mempunyai catatan yg baik dan tetap tentang sapi-sapi yang ada di kelompoknya. Dengan adanya catatan akan mempermudah manajemen dalam peternakan itu sendiri,” jelasnya.(ysp/ded)