SUBANG-Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) dan pencegahan stunting di Gedung Organisasi Wanita (GOW), Subang, Selasa (16/10).
Acara tersebut dihadiri oleh persatuan istri TNI Angkatan Udara, para istri KUA, para istri jaksa, Persit, ibu-ibu majelis taklim dan lainnya.
Ketua GOW Kabupaten Subang Hj. Omoh Juangsih mengatakan, GOW sangat antuias dengan sosialisasi Germas dalam rangka pencegahan dan penanganan stunting tersebut. “Kami merasa ini sangat bermanfaat, merespon posotif dan terlihat puluhan ibu-ibu dari berbagai organisasi juga hadir,” tandasnya.
Baca Juga:Kinerja BUMD Buruk, PT SS Nihil PADAndik Vermansyah Dipanggil untuk Memperkuat Timnas
Menurut Omoh, workshop tersebut sangat bermanfaat, khususnya untuk para wanita agar memahami kesehatan. “Apalagi mengenai stuntuing sehingga bisa dicegah,” tambahnya.
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Subang dr Ahmad Nasuhi mengatakan, berdasarkan data WHO, Indonesia masuk ke dalam peringkat ke 5 dari bawah. Hal itu menurutnya, sangat menyedihkan. Maka pencegahan stunting harus dilakukandan hingga ke pelosok daerah.
Ia menjelaskan, stunting adalah ganguan pertumbuhan anak sejak dalam kandungan. Akan berakibat secara fisik, mental dan intelektual pada bayi saat dilahirkan.
“Anak perempuan yang sunting akan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Stunting akan menghambat perkembangan kognitif, menghambat perkembangan dan prestasi di sekolah dan keberhasilan pendidikan,” papar Ahmad.
Selain itu, stunting juga kelak akan menurunkan produktivitas anak pada usia dewasa. Stunting bisa dicegah seperti pada ibu hamil dengan memperbaiki gizi dan kesehatannya. Memeriksa kehamilan minimal 4 kali dan menjaga kesehatan.
“Bayi usia 6 bulan harus diberi makanan pendamping serta ASI sampai 2 tahun. Diberikan vitamin A dan imuniasi lengkap,” jelasnya.
Ahmad juga mengingatkan pentingnya masyarakat melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga tidak mudah terserang penyakit. Mencuci tangan setiap mau makan ataupun melakukan ativitas.
Baca Juga:Tesla Sepeninggal WajahnyaDukungan PNS Bisa Berakibat Pemecatan
Sedangkan untuk mencegah stunting, Puskemas sedang bergerak secara door to door ke rumah warga untuk mendata anak. “Apakah ada yang terkena stunting atau tidak,” ujarnya.
Sementara itu salah satu peserta workshop Nia Kurnia (37) mengaku mendapat pengetahuan dengan adanya workshop Germas dan pencegahan stunting. Ia tidak mau punya anak dalam kondisi stunting.