KARAWANG-Jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 67 desa, 11 November 3018 nanti suhu politik di Kabupaten Karawang mulai memanas.
Catatan pemetaan situasi Kambtibmas, ada 5 desa yang rawan konflik yang menjadi pengawasan serius pihak kepolisian. Anggota kepolisian yang bertugas melakukan pengamanan jelang Pilkades mendapat instruksi untuk melibas para pembuat onar.
“Saya tegaskan tidak ada ampun buat mereka yang melakukan tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum. Kami akan ‘libas’ siapun pelaku yang berani melakukan tindakan anarkis selama proses tahapan Pilkades. Silahkan menyampaikan aspirasi, namun harus mengikuti aturan,” kata Kapolres Karawang, AKBP Slamet Waloya, Senin (15/10).
Baca Juga:Massa GMBI Protes Keputusan Panitia PilkadesBawaslu Soroti Praktek Money Politic
Menurut Slamet berdasarkan pemetaan yang dilakukan Polres Karawang ada 5 desa yang melaksanakan Pilkades dan dinilai rawan terjadinya konflik. Potensi konflik yang sudah mulai dirasakan terjadi didesa Kalangsari, Kertasari, dimana para pendukung calon kepala desa sudah mulai melakukan protes terhadap keputusan panitia sebelas. ” Sudah ada pergerakan massa para pendukung calon kepala desa. Selama itu disampaikan sesuai aturan kami akan menghormati, namun jika mereka anarkis kami pasti akan menindak tegas,” katanya.
Slamet mengatakan secara umum sitausi Kamtibmas masih berjalan kondusif selama tahapa Pilkades di masing-masing desa. Untuk desa yang rawan konflik dilakukan penebalan pengamanan dengan menambah jumlah petugas kepolisian. Saat ini ada 800 personel polisi yang mengamankan Pilkades. “Untuk desa yang rawan konflik petugas pengamanannya kita tambah dua kali lipat. Selain itu juga kita siapkan petugas yang standby jika memang dibutuhkan untuk bantuan pengamanan,” katanya.(aef/din)