Tak jauh dari Kecamatan Parongpong, Warga Kampung Cibadak RT2/RW1 Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Tita yang berprofesi sebagai pedagang mengatakan sudah pernah mendengar mengenai Sesar Lembang dari berita.
Meskipun demikian, dia mengaku masih ragu dengan berita yang dikonsumsinya sebab selama ini belum pernah menerima sosialisasi dari kepala desa setempat.
“Sudah pernah mendengar dari berita dan anak. Tapi belum ada sosialisasi sama sekali dari kepala desa. Jadi masih ragu ini benar atau engga. Takutnya hoaks. Kalau pasti ada itu mah kan pasti siaga masyarakat,” ungkap dia.
Bergeser ke Kecamatan Lembang, tiga murid SMAN 1 Lembang Andina, Trisi, dan Triana mengaku tahu mengenai Sesar Lembang dari mata pelajaran Geografi yang diajarkan di sekolah. Mereka pun mampu menjelaskan dengan detail keberadaannya.
“Tau. Sesar lembang itu memanjang sejauh 29 kilometer titik awalnya ada Ngamprah sampai ke Lembang,” jelas Andina mewakili dua rekannya.
Baca Juga:Dahana Diapresiasi karena Konsisten Salurkan CSRDari Kursi Roda Mengetuk Kepeduliaan, SLB Negeri Subang Bergerak Menggalang Dana untuk Korban Gempa
Selain itu, mereka pun tahu tindakan apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi. “Antisipasinya jangan menyimpan barang yang berat di batas lemari, takutnya jatuh terus ngegantungin yang berat. Terus kalau terjadi kitanya jangan panik duluan,” kata dia.
Menanggapi hal itu Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengaku khawatir dengan potensi gempa dari sesar lembang. Apalagi, Umbara pun merupakan orang Lembang.
“Yang jelas, kita coba berdoa saja mudah-mudahan kita dilindungi dari semua (potensi bencana) yang dikatakan tadi. Sosialisasi barangkali lebih ditingkatkan lagi,” ucapnya.(eko/man)