BANDUNG-Sejumlah buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar deklarasi Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2018 Damai, Kamis (18/10).
Acara yang dipusatkan di Kampung Bongkok, Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), itu dihadiri Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara serta 15 serikat pekerja dari kedua daerah tersebut.
Ketua SPSI Kota Cimahi, Edi Suhendi mengatakan, deklarasi pemilu damai kali ini sebagai wujud dukungan buruh dan serikat pekerja terhadap pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 yang aman, damai dan sejuk.
Baca Juga:Realisasi Belanja Pemkab Baru 52,16 PersenStunting dan Tantangan Bonus Demografi
“Melalui deklarasi tersebut dapat membantu terciptaannya kondusivitas menjelang pesta demokrasi lima tahunan tersebut,” kata Edi.
Meski diakuinya, sejumlah pengurus serikat pekerja ada yang maju dalam pileg, namun tak sampai menimbulkan gesekan di kalangan buruh. Suara buruh sangat signifikan mencapai ratusan ribu orang.
“Kami solid walaupun ada yang bergabung di beberapa partai politik. Di Kota Cimahi terdapat sekitar 60.000 buruh dan KBB 78.000 -an. Itu belum termasuk buruh yang enggak masuk serikat pekerja,” paparnya.
Kapolres Cimahi, AKBP Rusdy Pramana Suryanagara mengapresiasi deklarasi damai Pileg dan Pilpres 2019. Diharapkan semangat ini dibawa terus sampai pada waktu pelaksanaannya nanti.
“Keberadaan buruh sangat penting dan strategis karena jumlahnya sangat banyak,” kata Rusdy.
Ia mengungkapkan, sekitar 930 personel anggota Polres Cimahi akan diturunkan dalam pengamanan tahapan Pileg dan Pilpres 2019. Pasukan dari kepolisian itu akan dibantu anggota Kodim 0609/Kabupaten Bandung, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), Pemkot Cimahi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat.
Rusdy mengatakan, jelang pemilu 2019 ini, Polres Cimahi juga sudah mengantisipasi ancaman yang muncul di dunia maya, baik itu ujaran kebencian, berita hoax, hingga kampanye hitam yang berseliweran di media jejaring sosial, dengan menyiapkan tim cybercrime untuk melakukan patroli.
Baca Juga:17 Cakades Ikuti Deklarasi DamaiPuskesmas Tegalwaru Gencar Sosialisasi Kaki Gajah
“Tim cybercrime tersebut nantinya bakal memantau setiap pergerakan yang muncul di dunia maya, khususnya di media jejaring sosial. Baik kampanye hitam ataupun ujaran kebencian yang berindikasi memojokkan salah satu calon, yang berimbas terjadinya pergesekan,” tutur Rusdy.