PJT II Jatiluhur Siapkan Usaha Pengganti
PURWAKARTA-Perum Jasa Tirta II Jatiluhur secara institusi siap menyelesaikan program pemerintah pusat, dalam rangka perbaikan kualitas air Waduk Jatiluhur. Secara teknis, program tersebut mengharuskan danau buatan terbesar di Indonesia itu bersih dari Keramba Jaring Apung (KJA).
Komitmen tersebut disampaikan Direktur Utama PJT II Djoko Saputra, saat dihubungi di kantornya. Tepatnya, di kawasan Grama Tirta Jatiluhur Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Senin (17/10).
Menurut dia, puluhan ton limbah pakan ikan dari KJA, menjadi penyebab utama pendangkalan Waduk Jatiluhur. Fenomena ini mengakibatkan penurunan kualitas air dari waktu ke waktu. Problem lain berupa penurunan volume air, juga tengah terjadi akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
Baca Juga:400 Taruna SMKN 1 Bojong DilantikUu Ruzhanul Ulum: Pemuda Pemimpin Masa Depan
“Kualitas air harus kita jaga bersama. Ini program pemerintah pusat. Berbagai saluran irigasi di Jawa Barat ini, bersumber dari Jatiluhur. Selain itu, kebutuhan air minum untuk Jakarta dan sekitarnya juga berasal dari sini. Salah satu usaha untuk itu adalah penertiban KJA,” katanya.
Sebagai leading sector yang membawahi Danau Jatiluhur, pihak PJT II sedang mempersiapkan program pengganti, untuk petani KJA. Hal ini berkaitan dengan hajat hidup ribuan petani, yang menggantungkan nasib dari Keramba Jaring Apung.
“Petani KJA akan kita perhatikan nasibnya ke depan. Untuk itu, komunikasi kita jalin bersama Pemkab Purwakarta. Aspek itu juga harus kita buat matang, agar segera terealisasi,” ujarnya.
Djoko memastikan para petani KJA tidak perlu merasa resah, atas penertiban yang dilakukan institusinya. Dia menghimbau agar semua pihak bekerja sama, demi kelestarian ekosistem air di Danau Jatiluhur.
“Programnya multi sektor, sehingga banyak pihak yang terlibat. Ini bagus, karena komunikasi bisa terus terjalin. Intinya, program ini harus sukses, karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” tuturnya.
Selama proses penertiban KJA berlangsung, situasi kamtibmas harus tetap kondusif. Hal ini ditegaskan oleh Komandan Distrik Militer 0619 Letkol Arh Yogi Nugroho. Menurut dia, institusinya siap mengawal situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Situasi lapangan harus tetap kondusif. Muncul kekhawatiran yang dihembuskan, terkait mata pencaharian pengganti KJA ini. Padahal, seperti tadi disampaikan itu, sudah dipikirkan secara sistematis. Kami pastikan tidak ada pihak yang dirugikan,” katanya.