Menurut Yogi, hasil riset lembaga independen terhadap kualitas air Danau Jatiluhur, harus segera dipublikasikan. Langkah ini, kata dia, menjadi penting untuk menghindari klaim, pihak yang tidak bertanggung jawab atas penilaian subjektif mereka sendiri.
“Risetnya harus disosialisasikan, agar tidak ada anggapan macam-macam. Jangan sampai ada pihak dengan kepentingan tertentu masuk ke dalam wilayah kerja ini. Hasil riset itu kan menjadi pembelajaran, bagi masyarakat kita,” ujarnya.
Yogi berpandangan, program pengganti KJA, harus segera diluncurkan oleh pihak PJT II. Sehingga, tidak terjadi kekosongan mata pencaharian, bagi para petani KJA di wilayah tersebut.
Baca Juga:400 Taruna SMKN 1 Bojong DilantikUu Ruzhanul Ulum: Pemuda Pemimpin Masa Depan
“Ini saran saja, program pengganti harus diluncurkan segera. Kalau kita tekan terus, otomatis saat selesai, ada semacam jeda atau kekosongan ekonomi. Idealnya, proses tetap kita jalankan, saat selesai programnya sudah berjalan juga. Sehingga, gak ada lagi yang bertanya saya mau makan, apa kalau KJA ditertibkan,” paparnya.(mas/dan)
MALDIANSYAH/PASUNDAN EKSPRES
ZERO KJA: Jajaran PJT II berkomitmen menuntaskan program pusat, terkait penertiban KJA di Danau Jatiluhur, yang didukung oleh semua pihak terkait. PJT II juga akan menyiapkan usaha pengganti.