PUSAKANAGARA-Hari ketiga pelaksanaan PKS banyak diisi penampilan-penampilan yang menunjukan potensi dari siswa SMA Negeri 1 Pusakanagara. Lomba tersebut diantaranya baca puisi, musik akustik, pesta baju adat nusantara, lomba dangdut, serta senam.
Ketua Panitia PKS Tahun 2018 Rojudin mengungkapkan, dalam pelaksanaan hari ketiga ini, kegiatan lebih banyak pada pengembangan kreativitas siswa.”Banyak hari ini lombanya, lebih banyak dari kemarin, full diisi oleh anak-anak semuanya,” kata Rojudin kemarin saat ditemui Pasundan Ekspres, Rabu (17/10).
Berbeda dibanding hari sebelumnya, yang menghadirkan bintang tamu dari Ibu Kota Jakarta, kali ini musik dangdut yang menjadi kegemaraan warga di SMAN 1 Pusakanagara, menampilkan potensi seni suara, siswa-siswinya sendiri.
“Lomba bernyanyi dangdut sendiri diajuin sama anak-anak, disini mah wajib, siswanya yang mau, kalau ga ada dangdut ga afdol” ucapnya.
Baca Juga:Pemdes Desak BBWS Tanggulangi Tanah AmblasSatpol PP Tertibkan APK Caleg
Sementara itu, salah satu siswa Kelas X MIPA Ivan Fadillah mengatakan, untuk perlombaan hari ini berjalan dengan lancar. Menurutnya perlombaan hari ini ,sangat bagus karena seluruh acaranya diisi oleh siswa-siswi Nepus.
“Masih tetap rame, tadi ada bintang tamu tapi almuni, hari ini lebih banyak diisi anak nepus, bagus,” ucap Ivan.
Lalu, Siswi Kelas XI MIPA 1 Dwi Ayu Febryani, juga mengapresiasi pelaksanaan PKS kali ini, yang begitu kreatif. Bahkan mengenai adanya Lomba Dangdut sendiri, Dwi berpendapat karena faktor geografis di Pantura, yang terkenal dengan musik dangdut Pantura, adanya perlombaan tersebut jadi membuat lebih menarik.
“Karena dari Pantura kebanyakan musik dangdut, jadi lebih seru, lebih rame karena sudah biasa dengerin lagu dangdut,” imbuhnya.
Sementara itu, mengenai persiapan PKS di hari puncak, Dewa Aditya mengaku pihaknya akan mengusung tema pedesaan, dalam agenda Festival Karnaval. Nantinya para siswa dan siswi di XI MIPA 1 akan memakai atribut serta aksesori, mengenai hal yang berbau pedesaan.
“Nanti ada kaya petani, yang lagi bekerja disawah, pokonya hal-hal yang berbau pedesaaan,” tutupnya. (ygi/dan)