Belum tentu pabrik gula di Jawa punya uang seperti di Tambora.
Dengan sistem beli putus di Tambora itu petani tebu tidak akan ribut. Kegagalan manajemen di pabrik urusan pabrik sendiri.
Bukan berarti petani tebu Tambora tidak pusing.
Persoalannya: di Tambora ini tanah begitu kering. Belum ada pemikiran sistem pengairan baru. Saya lihat ini: tanaman tebu di situ begitu kurus batangnya. Begitu kerontang daunnya.
Baca Juga:Calegnya Dicoret, PKB Segera MenggugatPaguyuban Pembudidaya Ikan Keramba Jaring Apung Tolak Zero KJA
Perkiraan saya: satu hektar hanya menghasilkan 30 ton. Bandingkan dengan lokasi yang lebih berat di Sumba timur: bisa 90 ton. Dengan teknologi pengairan barunya.
Tambora: yang debu letusan gunungnya pernah menggelapkan langit sampai New York.
Tambora: kini mulai menanam tebu. Apa adanya.(dahlan iskan)