“Saya pribadi sih ingin langsung dibangun empat lantai, supaya semua arsip bisa dimasukan. Di dalam detail engineering design, depo arsip itu direncanakan empat lantai. Kalau langsung diselesaikan empat lantai, ya sudah, seluruh arsip bisa tertangani. Sampai desa pun, bisa kami tarik,” katanya.
Euis mengatakan, pihaknya pun telah berupaya melakukan pembinaan pegawai agar dapat melakukan tata kelola arsip dengan baik. Pembinaan dilakukan dari mulai pegawai di OPD sampai di pemerintah desa. “Terakhir, kami melaksanakan di enam titik di daerah selatan. Di samping itu, kami juga memberikan boks arsip,” ujarnya.
Bahkan, dia menambahkan, dengan surat keputusan bupati, telah diselenggarakan lomba pengelolaan arsip. Arsip di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Satpol PP dan Damkar, serta Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dinilai sudah terkelola dengan baik. “Lomba itu minimal buat memotivasi, biar OPD lain ikut mengelola arsipnya dengan baik,” pungkasnya.(eko/din)