Petugas Temukan PCB untuk Pengaruhi Takaran
BANDUNG-Sedikitnya dua unit mesin pompa bensin di dua lokasi SPBU di kota Bandung disegel Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tata Tertib Niaga (PKTN) Kementrian Perdagangan RI. Hal itu dilakukan karena diduga melanggar undang-undang metrologi.
Direktur Jenderal PKTN, Veri Anggrijono Sutiarto mengungkapkan, di lokasi pertama, petugas PKTN menyegel satu unit mesin pompa bbm Pertamax dan Pertalite di SBPU 34-40216 yang berlokasi di jalan Ibrahim Adji kota Bandung.
Menurutnya, di dalam mesin tersebut, petugas menemukan adanya PCB yang sengaja dipasang untuk mempengaruhi akurasi takaran bbm.
“SPBU disini melakukan kecurangan. Kita dapati dipasang suatu alat yang memfungsikan perubahan meteran yang keluar. Ini patut diduga melanggar undang-undang metrologi ilegal,” katanya kepada wartawan di Bandung, Jumat (19/10).
Baca Juga:Perangkat Daerah Diminta Hati-hati Jalankan ProgramKirab Satu Negeri di Kabupaten Subang
Veri mengungkapkan, alat berbentuk rangkaian IC itu dipasang di dalam mesin pompa sehingga memengaruhi dua kali lipat batas toleransi aturan yang ada atau sekitar 0.2 persen.
Sementara itu, pihak SPBU sendiri membantah dan mengaku tidak mengetahui adanya alat tersebut terpasang di mesin pompa bbm tersebut.
Menurut pengakuan staf administrasi SPBU 34-40216, Yati Mulyati, mesin yang bermasalah merupakan mesin bekas, yang dibeli dari pihak lain. Ia juga mengakui, setiap pagi selalu menjalan standar operating system (SOP), dengan mengecek akurasi takaran. Dalam satu hari, pihaknya mendapat jatah 1.800 liter pertamax dan satu ton pertalite.
“Tiap pagi dicek dan tera ulang sudah dilakukan pada Maret 2018 lalu,” katanya.
Setalah melakukan penyegelan di SPBU 34-40216, tim pun melakukan sidak di SPBU 34-40133, di jalan LRE Martadinata kota Bandung. Kembali, petugas menemukan adanya kecurangan.
Menurut Direktur Jenderal PKTN, Veri Anggrijono Sutiarto di mesin pompa BBM jenis Premium petugas menemukan saklar yang tersambung dengan modul sistem kalibrasi takaran BBM. Meski kinerja alat tersebut hampir sama dengan yang ditemukan di SPBU sebelumnya, petugas menilai alat yang terpasang di SPBU jalan Riau lebih modern.
“Di SPBU ini kita temukan alat tambahan yang terpasang di pompa. Bisa distel untuk mempengaruhi kalibrasi liter sehingga BBM yang keluar dari tanki tidak sesuai. Alat ini lebih canggih,” ungkap Veri.