Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Anjatan mengadakan Dedicated Training. Sebuah pelatihan bagi para petani, kelompok tani, pemilik maupun penggarap sawah untuk bijak dalam penggunaan pestisida.
Syngenta Jawa Barat wilayah Indramayu Barat dan Pantura Timur dilibatkan dalam kegiatan bertempat di kantor BPP Anjatan tersebut. “Kegiataannya diisi dengan pemberian materi dan praktik langsung,” kata Koordinator PP BPP Anjatan, Khasan SP.
Materi yang diberikan, sebut dia, di antaranya review aturan penggunaan pestisida, pengenalan formulasi pestisida dan antisipasi produk imitasi alias palsu. Pesertapun dibekali dengan praktik penggunaan pestisida yang baik sesuai anjuran.
Khasan menjelaskan, tren penggunaan pestisida berbasis kimia yang semakin meningkat sehingga selain menambah jumlah pengeluaran pada produksi petani juga berdampak pada lingkungan. Sehingga pihaknya berinisiatif mengambil langkah yang perlu diambil untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dari penggunaan pestisida.
Baca Juga:Pemuda untuk Perpolitikan di Tanah AirPekan Kreativitas Siswa 2018, dari Potensi Menuju Prestasi
Meski demikian, dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman, pihaknya mendorong kepada petani agar memprioritaskan penggunaan agens hayati. Namun, jika pengendalian tersebut sudah tidak mampu menanggulangi, petani diharapkan memilih pestisida berlabel hijau yang aman dan ramah lingkungan.
“Tata cara penggunaannya pun harus diperhatikan. Sebab masih banyak petani yang tidak memahami dan tidak sesuai dosis anjuran. Asal pakai saja, tentu hasilnya tidak bagus malah membahayakan lingkungan,” terang dia.
Lantaran itu, melalui kegiatan pelatihan ini petani dapat teredukasi untuk memanfaatkan pestisida secara efisien dan efektif, serta sesuai dengan dosis yang dianjurkan. (kho/fin)