SUBANG-Pondok Pesantren Nurul Anwar Mubatadiin komitmen mencetak generasi yang berwawasan luas dalam Iptek, berakhlakul karimah yang taat beribadah dan berjiwa Qur’ani. Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Anwar Mubatadi-ien KH. Zezen Zainal mengatakan, dalam mewujudkan komitmen tersebut dilakukan dengan berbagai hal.
Di pesantren para santri ditempa ketaqwaan dan aqidah sesuai ajaran Al-quran dan As-Sunah, mampu membaca Al-quran dengan tartil dan fasih, mengedepankan budaya lama yang positif dan mengambil moderinasasi yang lebih bermanfaat, berupaya memahami dan mengamalkan kitab-kitab salafu as-Sholih dan menciptakan santri yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Lulusan dari pesantren ini tentunya diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres ditemui di Pondok Pesantren Nurul Anwar Mubatadi-ien Jl. Terusan Asrama Yonif 312 Kala Hitam, RT 037 RW 008 Dangdeur, Subang, Minggu (21/10).
Ia menjelaskan, pondok pesantren tersebut berdiri atas dasar harapan dan keinginan masyarakat. Dengan harapan mampu melahirkan generasi yang berwawasan luas dalam Iptek, berakhlakul karimah yang taat beribadah dan berjiwa Qur’ani.
“Pesantren ini didirikan untuk memenuhi keinganan dari masyarakat dan didukung oleh Batalyon 312 dan alhamdulillah sampai sekarang pesantren masih eksis di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga:Panitia Tetapkan Dua Calon Kades CidadapRatusan Warga Terisolasi, Dampak Penutupan Jalan Desa oleh Perusahaan
Pondok Pesantren Nurul Anwar Mubatadi-ien berdiri tahun 2008. Awalnya santri yang ikut pesantren ini dari warga setempat.
Seiring berjalannya waktu santri dari berbagai daerah pun mulai berdatangan. Semula ada empat orang santri dari luar daerah Subang. Kemudian 16 orang dan hingga kini terus bertambah. “Jumlah santri yang awalnya hanya beberapa orang sekarang lebih dari 200 orang,” ujarnya.
Dia mengatakan, pesantren ini mulai memadukan kurikulum pesantren dan sekolah formal dari SD hingga SMK. “Santri saat ini selain dia kuat secara ilmu agama, juga harus memahami ilmu pengetahuan dan teknologi. Urusan dunia dan akhirat harus seimbang,” ujarnya.(*/man)