SUBANG-Hingga kini peminat pendidikan pesantren terus berkembang. Kementerian Agama Subang (Kemenag) mencatat, terdapat 513 pondok pesantren ada di Subang dengan jumlah 15.000 santri. Pesantren tersebut menyebar di seluruh kecamatan.
Secara umum menurut Kasi Pontren Kemenag Subang Sopiandi pondok pesantren terbagi dua tipe yaitu pondok pesantren salaf (hanya pesantren saja) dan pondok pesantren kholaf (kombinasi pesantren dengan pendidikan formal). Kelebihan pendidikan di pesantren yaitu pendidikan Islam yang lebih mendalam. “Meningkatkan kualitas beribadah, bisa memperkuat keteguhan Islam dan kecerdasan moral serta akhlaknya. Lebih memperkuat karakter,” tuturnya.
Kepala Kemenag Subang Drs H Abdulrohim MSi mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan dan pemutihan pondok pesantren. Untuk memastikan pesantren yang benar-benar beroperasi. “Kita juga saat ini sedang melakuan pemutihan bagi ponpes-ponpes yang ada di Subang,” ujarnya
Baca Juga:Pondok Pesantren Nurul Anwar Mubatadiin Komitmen Siapkan Generasi Fasih Baca QuranPanitia Tetapkan Dua Calon Kades Cidadap
Ia mengajak masyarakakt Subang untuk mondok di pesantren. Sebab anak didik akan mendapat pengenalan karakter dan pendidikan agama. “Ayo mondok, banyak kelebihan yang bisa didapatkan,” tuturnya.
Pawai Santri
Ratusan pesantren di Kabupaten Subang ikut menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional tahun 2018, Senin (22/10). Ribuan santri pawai memadati jalur protokol Kota Subang.
Kegiatan pembukaan berlokasi di lapangan upacara Kemenag Subang sekaligus mengukuhkan Forum Pondok Pesantren dengan Ketua KH. Maman Jamaludin Pimpinan Ponpes Pagelaran I Cimeuhmal, Tanjungsiang. Kemudian dilanjutkan dengan pawai dari Kemenag menuju alun-alun Subang.
Plt. Bupati Subang Ating Rusnatim mengucapka terimakasih kepada panitia dan Kemenag yang telah menyelenggarakan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2018.
“Kita patut berbangga sejumlah santri Subang mendapat medali dalam ajang Porsadin tingkat Jabar. Ini membuktikan bahwa santri Subang berpotensi dan berprestasi,” ujarnya.
Tahun inipun Pwmkab Subang, akan memberangkatkan santri ke Jambi dalam rangka perkemahan Santri Nasional dari Ponpes At-Tawazun,”semoga mendapat prestasi yang membanggakan di tingkat nasional,” imbuhnya.
Pembacaan Resolusi Jihad oleh Rois PC NU Jihad Drs. H. Agus Salim yang diikrarkan pada tanggal 22 Oktober 1945 oleh Mbah Hasyim Asyari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama saat itu.
Baca Juga:Ratusan Warga Terisolasi, Dampak Penutupan Jalan Desa oleh PerusahaanSantri Harus Lawan Hoax
Resolusi Jihad dilatarbelakangi oleh datangnya kembali para penjajah ke Bumi Pertiwi, sehingga diperlukan sebuah gerakan perlawanan kepada penjajah pasca proklamasi yang ingin kembali menguasai bumi Indonesia. Yang kemudian mewajibkan kalangan santri dan pesantren untuk berperang, mengusir penjajah dari bumi pertiwi.