BANDUNG BARAT-Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2015-2019.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekreteris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja dalam Seminar Nasional Pasis Sesco AU A-55 tahun 2018 bertema Pembangunan Network Centric Operation (NCO) Untuk Mendukung Program Poros Maritim Dunia (PMD) di Sesco AU Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/10).
“Bahasan dalam seminar kali ini sangat relevan dengan apa yang disampaikan presiden, bahwa dengan ada revolusi teknologi yang begitu cepat, mau tidak mau, kita harus ikut, kalau enggak, kita akan ketinggalan,” katanya.
Dia mengatakan, strategi NCO dilandasi oleh pemikiran bahwa Indonesia adalah bangsa maritim yang hidup di negara kepulauan terbesar di dunia, dimana 2/3 wilayahnya adalah lautan dan memiliki banyak kekayaan sumber daya laut, serta letak geografis yang strategis sebagai modal potensial untuk menjadi negara maritim yang kuat di kawasan samudra hindia dan fasifik.
Baca Juga:Soal Mutasi Pejabat, Janji Tidak Ada TransaksionalBahaya Laten LGBT, Peran Pemerintah Dipertanyakan
“Harfiah NCO adalah menyatukan sistem kendali, sistem persenjataan, sistem sensor di dalam satu platform, selama ini kan masih tersebar. Jika NCO ini telah dijalankan, maka Panglima pun bisa mendapatkan informasi lebih cepat sehingga bisa memberikan putusan yang lebih cepat pula,” tuturnya.
Menurut dia, strategi TNI tersebut dijalankan dalam rangka mewujudkan salah satu dari 7 misi pembangunan nasional yang ditetapkan dalam RPJMN yaitu mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional.
“Pemerintah telah menetapkan lima pilar utama dalam operasionalisasi strategi poros maritim dunia. Penetapan lima pilar tersebut mengindikasikan bahwa program poros maritim dunia tidak hanya difokuskan pada pembangunan ekonomi kelautan, namun juga memperhitungkan sektor pertahanan maritim sebagai sarana untuk menciptakan dan memelihara keamanan lingkungan yang kondusif dan menguntungkan bagi kelancaran dan keberhasilan pencapaian poros maritim dunia,” jelasnya.
Di tempat yang sama, pengamat militer Connie Rahakandini Bakri mengatakan, NCO adalah salah satu konsep besar yang kelihatan mudah namun kenyataannya tidak mudah dilaksanakan. Sebab menurut dia, banyak yang tidak memahami bahwa selain negara poros maritim dunia, Indonesia juga sebagai poros dirgantara dunia.