Semula Saudi menolak keras kejadian di konsulat itu. Berulang kali. Tanggal 2 Oktober itu Kashoggi sudah meninggalkan konsulat. Baik-baik saja.
Tapi calon istrinya tidak melihat Kashoggi keluar pintu. Hatice Cengiz menunggu di luar pagar. Sejak pukul 13.00. Dia juga yang mengantar Kashoggi ke konsulat. Untuk mengambil surat keterangan: sudah menceraikan istrinya yang dulu. Sebagai syarat untuk bisa menikah dengan wanita Turki itu. Minggu depannya.
Turki terus mengungkapkan kejadian sebenarnya di dalam konsulat. Saudi tidak berkutik: mengakui wartawan 56 tahun itu tewas. Tiga minggu kemudian.
Baca Juga:BPJS Kesehatan Jemput Bola, Warga Desa Daftar Jadi PesertaPeringati HSN Gelar Lomba Barjanzi
Tapi masih ada tidak jujurnya: meninggal karena berkelahi. Belakangan diperbaiki lagi: meninggal karena tersedak. Akibat tenggorokan tercekik. Saya tidak bisa menterjemahkan arti yang pas dari kata ‘chokehold’. Yang dinyatakan sebagai penyebab kematiannya. Versi Saudi.
Yang jelas kepala Kashoggi belum ditemukan.
Keikutsertaan seorang dokter ahli forensik di ‘tim 15’ itu sempat menimbulkan spekulasi: Kashoggi dimutilasi. Potongan-potongan tubuhnya ditanam di hutan: 15 km dari konsulat.
Atau jangan-jangan sudah dibawa pulang. Setidaknya kepalanya. Seperti di zaman kekhalifahan dulu.
Kalau Pengeran MbS benar-benar selamat kali ini, itu untuk yang ketiga kalinya. Dalam dua tahun ini.
Tahun lalu Qahtani menyandera orang penting: Perdana Menteri Lebanon, Saad Al Hariri. Di Riyadh.
Lebanon sempat heboh. Perdana Menterinya hilang. Lucu sekali. Perdana menteri kok hilang. Tahu-tahu ia muncul di TV Arab Saudi: menyatakan mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri.
Saat disandera itulah Qahtani ambil posisi penting. Ia yang ‘menangani’ Hariri. Perdana menteri dari aliran Sunni tapi dianggap tidak bisa menekan mayoritas di Lebanon: Syiah.
Baca Juga:Alaikasalam Desak Aparat dan Pemkab Bubarkan serta Tindak LGBTKecamatan Bojong Masuk Zona Kuning Peredaran Narkoba
”Tidak ada pilihan bagi Anda. Kecuali mengundurkan diri. Dan menandatangani pernyataan ini,” ujar Qahtani. Seperti dikutip media internasional.
Hariri akhirnya bebas. Setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron, turun tangan. Pergi sendiri ke Riyadh.
Demikian juga ketika tahun lalu Saudi menghukum Qatar. Mengisolasinya. Memblokadenya. Sampai sekarang. Bahkan akan membuat laut pemisah. Di perbatasan dua negara.
Qatar tetap bertahan. Sampai sekarang. Qatar cukup kaya. Apalagi dua tetangganya membantu: Iran dan Turki. Dua negara yang amat dibenci Saudi.