SUBANG-Dinas Kesehatan Kabupaten Subang menggencarkan Gebyar Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) untuk menuju Indonesia Sehat. Setelah Gebyar Germas di Kecamatan Kasomalang dan workshop kesehatan yang dilaksanakan di Tirta Alam Cibinong, giliran industri menjadi sasaran.
Karyawan PT Tirta Investama dan kelompok binaanya, ikut serta dalam Workshop Kesehatan yang bertemakan ‘Germas dan Dunia Usaha Bersinergi untuk Indonesia Sehat dan Kuat’, di Desa Darmaga Kecamatan Cisalak, Kamis (25/10).
Plant Manager PT Tirta Investama Pabrik Subang, Dwi Nofriyadi melalui Stakeholder Manager CSR Zaenal Abidin mengatakan, dalam kegiatan operasionalnya, Aqua memiliki komitmen ganda. Untuk menjaga keseimbangan antara keberlangsungan bisnis dari sisi finansial dan keberhasilan sosial lingkungannya. Komitmen tersebut diwujudkan melalui Aqua Lestari sebagai acuan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang berkelanjutan.
Baca Juga:Penutupan Klasterisasi Petani Mangga, Mangga Bisa Diolah jadi Produk Bernilai LebihOTT di Cirebon jadi Perhatian BKPSDM
Kegiatan Germas, menurutnya sudah dilaksanakan bersama masyarakat dalam bentuk kelompok-kelompok medium, dimana partisipantnya adalah para kader desa, yang dinamakan duta-duta PHBS. PT Tirta Investama Aqua Subang, dalam implementasi Germas merupakan bagian dari program WASH.
“Kami selama ini menyampaikan pesan Germas kepada kader-kader dan ibu-Ibu PKK dengan metode Focus Group Discussion (FGD) dengan jumlah yang terbatas. Ini sudah tersebar di dua desa,” kata Zaenal didampingi Koordinator CSR Rany Juliani dan Oleh Nuryamin.
Mewakili perusahaan, Zaenal mengapresiasi Workshop Kesehatan yang digelar di Desa Darmaga karena lebih besar dan bisa kolaborasi dengan berbagai pihak, yang peduli terhadap bidang kesehatan. “Kami dari perusahaan siap berpartisipasi sesuai kapasitas kami untuk masalah kesehatan masyarakat secara umum,” ungkapnya.
Kegiatan Germas didukung pemerintah setempat untuk terus digalakan. Camat Cisalak Drs Vino Subriadi mengatakan, program Germas merupakan program pemerintah yang harus disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat. “Kegiatan yang dilaksanakan semuanya mengacu kepada gerakan hidup sehat,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan dr H Ahmad Nasuhi memberikan pemaparan mengenai pentingan mencegah stunting sejak dini. Stunting, dr Ahmad Nasuhi menjelaskan, merupakan kondisi panjang atau tinggi badan anak di bawah standar usia anak merupakan akibat dari kekurangan gizi jangka panjang karena kurangnya asupan dan infeksi penyakit berulang. Anak akan mengalami hambatanperkembangan mental, gangguan kecerdasan. Anak akan terlihat normal tetapi lebih pendek dari anak seusia lainya.