PURWAKARTA-Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Purwakarta menggelar silaturahmi bersama jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purwakarta beserta para pimpinan ormas Islam yang ada di Purwakarta, Jumat (26/10).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Janaka Pemkab Purwakarta tersebut, dihadiri langsung Bupati Purwakarta Hj. Anne Ratna Mustika beserta Wakil Bupati H Aming.
Tampak hadir pula Kapolres Purwakarta AKBP Twedi Aditya Bennyahdi, Dandim 0619/Purwakarta Letkol Arh Yogi Nugroho, Ketua MUI yang juga Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) KH. John Dien, Kepala Kemenag Kabupaten Purwakarta H. Tedi Ahmad Junaedi, para Camat, Kapolsek, dan tamu undangan lainnya.
Baca Juga:Rotasi Mutasi Pimpinan, Pindah Tugas Jaga Silaturahmi200 Peserta Ikuti Lomba MTQ Tingkat Kabupaten
Salah satu pembahasan yang cukup menarik adalah terkait peristiwa pembakaran Bendera HTI, pada peringatan Hari Santri di Limbangan Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu.
Di mana salah satu eksesnya memicu reaksi di masyarakat, termasuk dari berbagai ormas Islam di Purwakarta. Terkait hal ini, Ketua MUI Purwakarta KH. John Dien angkat bicara. “Sesama umat Islam, kita harus mengutamakan ukhuwwah atau persaudaraan,” ujarnya.
Dijelaskannya, ada tiga macam ukhuwwah, ketiganya adalah ukhuwwah Islamiyyah (persaudaraan umat Islam), ukhuwwah wathaniyah (persaudaraan bangsa), dan ukhuwwah Basyariah (persaudaraan umat manusia).
Ketua MUI juga meminta, khususnya kepada semua kalangan ulama untuk menjaga kondusivitas di Purwakarta. “Masyarakat Purwakarta itu ramah-ramah, bahkan dibandingkan lingkungan sekitarnya, Purwakarta paling ramah,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Purwakarta AKBP Twedi Aditya Bennyahdi mengimbau, meminta, bahkan memohon kepada seluruh yang hadir, untuk dapat menahan diri dan lebih tabayun saat mendapatkan informasi yang tidak biasa.
“Mari kita secara bersama sama menjaga kondusivitas di Purwakarta. Percayakan kepada Polri dan TNI untuk menyelesaikan hal ini. Dan memang, saran saya jika ada masalah utamakan penyelesaiannya melalui diskusi, audensi, hingga musyawarah,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga membacakan laporan penyelidikan Bareskrim Polri terkait pembakaran Bendera HTI. “Jadi di Garut itu sebelum acara dimulai disepakati hanya Bendera Merah Putih yang boleh dikibarkan. Namun di tengah acara ada seorang penyusup, yang mengeluarkan Bendera HTI,” ujarnya membacakan laporan Bareskrim Polri.