SUBANG-Pegawai di kandang peternakan ayam milik CV KMS di jalan Kampung Dampit, Desa Cijambe, Kecamatan Cijambe, Karnali, hanya bisa tertunduk lemas. Badannya bergetar. Ia merasa bersalah karena tidak bisa mencegah kebakaran yang terjadi di waktu subuh, pukul 05.00 WIB, Minggu (28/10).
Padahal menurutnya, peristiwa kebakaran itu berlangsung sangat singkat. Sekitar pukul 04.20 ia meninggalkan kandang. Mengirimkan pakan ke kadang satunya lagi yang jaraknya sekitar 100 meter.
Saat ditinggalkan, memang dirinya membakar sekam di bagian bawah kandang. Hal itu sudah biasa dilakukan. Untuk menghangatkan suhu.
Saat tiba 15 menit kemudian, ia terkejut, panik. Api sudah membesar di bagian tengah kandang bambu sepanjang 42 meter itu. Ia berlari mengambil ember untuk memadamkan api. Tak kuasa, api makin membesar. Ia kesulitan untuk mendekat karena makin panas. Ia pasrah, api melalap dengan waktu singkat. Membesar hingga membakar kabel listrik tegangan tinggi di bagian kandang.
Baca Juga:Kini Semua Bisa Menikmati Seafood di Dapur Tutug, Sedia Beragam Paket Pilihan MenuPramuka SMAN 2 Berhasil Boyong 8 Piala
Karnali kemudian memberitahukan kejadia itu kepada warga sekitar. Tak lama, warga pun berdatangan. Ada yang berinisiatif membawa mobil tangki air.
Tapi sia-sia, api sudah memanggang 7.000 ekor ayam yang baru dikirim sehari yang lalu. “Padahal baru dikirim kemarin, bos saya belum tahu,” katanya tertunduk lesu. Tak lama keluarga Karnali datang dan memeluknya sambil menangis.
Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak. Tidak ada nomor telepon pemadam kebakaran di kantornya. Tidak pernah pula dilatih bagaimana memadamkan api, apalagi tersedia alat pemadam kebakaran ringan (aphar).
Sekitar 20 menit kemudian 3 unit pemadam kebakaran tiba. Bangunan sudah ambruk, hangus. Beruntung tidak menjalar ke kandang ayam di sampingnya.(man)