PURWAKARTA-Organisasi Masyarakat (Ormas) yang juga merupakan salah satu organ relawan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin (MA), Ekopontren Mandiri JM menunjukkan komitmennya, mendukung penuh pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2009 mendatang.
Di antaranya, dengan mengikuti rapat kerja dan konsolidasi pemenangan yang digelar Rumah Kerja Jokowi-MA, di Ballroom Sangkuriang, Rumah Makan Bale Kambang, Kelurahan Sukajadi Kota Bandung, Sabtu (27/10).
Sekjen Ekopontren Mandiri JM Pusat H Deden Saepudin menyebutkan, pihaknya mengutus Pengurus Jabar Ekopontren Mandiri JM. Di antaranya Ustad Ipin dan Cecep dari Kabupaten Purwakarta, Ustad A Kodir dari Kota Cimahi, dan Ustad Drs H Dede lili MM dari Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga:37 Grup Drum Band Unjuk Kabisa“Perang” Warga Habiskan 2 Ton Tomat, Jadi Tradisi Tahunan Masyarakat Desa Cikidang
“Raker dan konsolidasi di Bandung itu diikuti oleh 89 organ dan simpul relawan di tingkat Jabar, tujuannya untuk mensukseskan Deklarasi Akbar Pemenangan Jokowi-MA Tingkat Jabar, yang akan dilaksanakan pada 10 November 2018 mendatang,” kata Deden kepada Pasundan Ekspres di Purwakarta, Minggu (28/10).
Deden mengapresiasi kegiatan tersebut, pasalnya, para pengurus Jabar bisa berkoordinasi dengan organ atau simpul lainnya di tingkat jabar untuk pemenangan Jokowi-MA”
“Sebelum Deklarasi Akbar, Ekopontren Mandiri JM Tingkat Pusat bersama dua organ relawan lainnya, yaitu Koper Jomin dan Kuber Joma, akan melaksanakan deklarasi terlebih dahulu pada 2 November 2018 di Harris Hotel Tebet Jakarta,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, Organ relawan Ekopontren Mandiri JM, didirikan untuk pemberdayaan ekonomi pesantren di berbagai bidang. “Baik di bidang pertanian dan peternakan bagi pesantren yang berada di perkampungan, hingga perbankan bagi pesantren yang berada di perkotaan,” kata Deden.
Dihubungi terpisah, Ketua Ekopontren Mandiri JM DR KH Abun Bunyamin MA mengatakan, pesantren mesti mandiri di bidang ekonomi agar proses pembelajaran berjalan semestinya tanpa tersendat oleh fasilitas. “Baik “software”-nya mau pun “hadware”-nya. Dan pengajarnya pun bisa sejahtera, sehingga pesantren tidak jumud,” ucapnya.(add/dan)