“Tradisi ini harus dikembangkan. Ke depan saya berencana akan adakan pameran di ruwatan lembur Cikareumbi ini dengan mencari tempat yang representatif. Kamo juga sudah masukan anggaran Rp 25 juta tahun depan untuk tradisi ini,” ujarnya.
Aa juga meminta Disbudpar KBB untuk lebih mengemas kegiatan ini agar menarik wisatawan luar negeri, karena Aa menganggap tradisi ini sebagai maskotnya KBB ditambah Lembang terkenal dengan daerah wisata.(eko/din)