JAKARTA-Kepala otoritas Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Bagus Sunjoyo membenarkan bahwa pilot pesawat Lion Air meminta kembali ke bandara pascalepas landas.
“Memang benar, pilot meminta kembali ke Bandara Soekarno Hatta setelah lepas landas,” kata Bagus dalam keterangannya di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10).
Namun demikian, Bagus belum bisa memberikan keterangan secara spesifik mengenai alasan pilot tersebut meminta kembali.
Ia menjelaskan, semua rutenya sudah sesuai yang dilalui oleh pesawat tersebut hingga akhirnya hilang kontak dan ditemui di perairan di Karawang. Begitu juga dengan mesin pesawat yang diketahui tak ada masalah apapun sebab semuanya sudah melalui proses pemeriksaan.
Saat ini, proses evakuasi masih berlanjut dan menunggu proses seluruhnya selesai dan akan disampaikan info lanjutan.
Pihak Bandara Soekarno-Hatta telah menyampaikan informasi mengenai call center terkait peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air.
Hingga saat ini,suasana di terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta masih dipenuhi awak media yang menunggu keterangan resmi dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca Juga:Empat Hari di Sungai, Jenazah Juarsih Membusuk dan Bau MenyengatAksi Mogok Guru Honorer, Disdikbud Khawatir Proses Belajar Mengajar Terganggu
Selain itu, anggota keluarga dari korban pesawat jatuh terus berdatangan untuk mengetahui kabar lanjutan.
Sebelumnya, Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten membuka posko crisis center di Terminal 1B bagi keluarga yang ingin mengetahui kabar terakhir terkait jatuhnya pesawat Lion Air.
Pesawat tipe B-737-8 MAX dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang hilang kontak saat diatas perairan Karawang.
Pesawat dengan nomor registrasi PK LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S – 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pilot sempat meminta kembali ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Sinyal Rambu Tidak Terpancar
Kepala Humas Badan SAR Nasional (Basarnas), Yusuf menuturkan, sinyal rambu (beacon) Emergency Local Transmitter (ELT) pesawat tersebut tidak terpancar saat kejadian. Sehingga, menurutnya, jatuhnya pesawat tidak teridentifikasi oleh Medium Earth Orbital Local User Terminal (MEO LUT) yang berada di Kantor Pusat Basarnas di Jakarta.