KARAWANG-Puluhan warga dari Majelis Silaturahim Guru Aang Ujung Harapan, Bekasi, datang ke Pantai Pakis Jaya untuk mendoakan korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta – Pangkal Pinang, Selasa (30/10).
Ketua Majelis Silaturahim, Aang Kunaifi mengatakan, setelah mendengar ada musibah jatuhnya pesawat di pantai Pakis Jaya, pihaknya merasa terpanggil dengan mendatangi tempat tersebut dengan melakukan doa bersama bersama warga yang ada di sekitaran pantai.
“Kami melakukan doa bersama dengan warga setempat agar Tim Sar diberi keselamatan saat melakukan pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dan segera bisa ditemukan,” katanya.
Baca Juga:Pemberitaan Sesar Lembang Jangan Membuat PanikDihadapan Petani, Umbara Janjikan Seribu Traktor
Dikatakan Aang, dirinya bersama warga mendoakan korban jatuhnya pesawat dengan khusu, agar diampuni segala dosa-dosa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Ia menambahkan, pihaknya juga mengucapkan bela sungkawa kepada semua keluarga yang ditinggalkan kerena menjadi korban dalam jatuhnya pesawat itu. “Kami juga memohon kepada Allah semoga korban semua yang berada di pesawat bisa ampuni dosa-dosanya,” katanya.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10). Berdasarkan keterangan pihak berwenang, pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten.
Pesawat itu lepas landas sekitar pukul 06.20 WIB. Namun, tak lama kemudian pesawat hilang kontak. Sedianya, pesawat itu mendarat di Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB, namun tak ada kabar.
Badan SAR Nasional pun memastikan bahwa pesawat Boeing 737 Max 8 itu jatuh. Pencarian dan upaya penyelamatan pun segera dilakukan oleh Basarnas. Pesawat yang baru beroperasi pada 15 Agustus 2018 itu diketahui membawa 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 orang anak, 2 bayi, dan 8 awak pesawat. (use/din)