SUBANG-Normalisasi sungai Cigadung mulai dikeluhkan warga. Meski untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut, normalisasi sungai Cigadung justru malah membahayakan rumah warga di sekitarnya.
Seperti yang menimpa rumah milik Agus Hasan, warga Mekarwangi RT 65 RW 14 Kelurahan Cigadung, Kecamatan Subang.
Pasca normalisasi sungai Cigadung, Agus mengaku posisi rumahnya terancam tergerus aliran sungai. Hal ini mengingat tak ada tembok penahan tanah (TPT) antara rumah milik Agus dengan sungai Cigadung yang jaraknya cukup dekat.
Baca Juga:Roda Ditemukan, CVR Masih DicariHonorer K2 Bakal Tempuh Jalur Hukum
Agus pun meminta pihak BBWS selaku pelaksana normalisasi untuk lebih memperhatikan rumah warga yang berada di sekitar sungai. Selain itu, pria berusia 49 tahun itu meminta pihak BBWS untuk membuat tembok penahan tanah (TPT).
Saat ini, untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Agus terpaksa membuat penahan tanah secara manual. Meningat lokasi tersebut hampir setiap tahunnya selalu rawan banjir. Terutama saat musim hujan tiba.
“Memang sangat bagus dan bisa mencegah banjir di Kelurahan Cigadung. Namun pengerukan atau normaliasi ini tidak ada sosiliasinya kepada warga,” tuturnya.
Menurut Agus, normalisasi sungai Cigadung dalam pelaksanaannya tidak mempertimbangkan keberadaan rumah warga.
“Mengeruk seenaknya lahan milik saya yang sudah bersertifikat untuk dijadikan bantaran aliran sungai dalam pengerjaan normalisasi tersebut. Mereka bilang lahan samping rumah saya milik pemerintah. Padahal lahan seluas 12 meter tersebut merupakan lahan milik keluarga saya, dan sudah bersertifikat. Maka dari itu saya inginkan adanya komunikasi dulu, jangan seenaknya mengeruk,” tandasnya.
Sementara itu Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Subang, Andri M mengaku kaget jika pengerjaan normalisasi sungai Cigadung berdampak negatif terhadap rumah warga.
Dalam waktu dekat, pihaknya segera melakukan konfrimasi kepada pihak BBWS agar segera dibuatkan bantaran aliran sungai yang berdekatan dengan rumah warga tersebut.
“Saya konfirmasi ke mereka (BBWS) untuk memperhatikan pengerjaannya,” pungkasnya. (opl/ygo/din)