NGAMPRAH-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat optimis bisa menurunkan angka pengganguran di sejumlah wilayah KBB sebanyak 2 persen per tahun. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Iing Solihin saat dihubungi Pasundan Ekspres, Kamis (1/11).
Menurutnya, ia mengaku optimis angka pengganguran bisa menurun. Hal ini mengingat dari 14 Kabupaten/Kota dan Provinsi di Indonesia, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpilih menjadi pilot project Skill Development Center (SDC) program dari Kementrian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.
“Lembaga ini bekerja untuk menangani pengangguran di Indonesia. Kita bersyukur tahun ini KBB dipercaya jadi bagian pilot project program tersebut,” katanya.
Iing menjelaskan pogram SDC merupakan salah satu program pemerintah pusat untuk mengatasi pengangguran di Bandung Barat.
Baca Juga:Akibat UMK Karawang Terlalu Tinggi, Puluhan Perusahaan Memilih PindahWacanakan Bangun Monumen Jatuhnya Lion Air
Sebab, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini angka penganguran di Bandung Barat cukup tinggi yang mencapai 36.000 orang.
“Angka pengangguran memang cukup tinggi. Maka dari itu, kami mengajukan program ke pusat untuk mengatasi pengangguran ini,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya akan mendata kembali angka pengguran di Bandung Barat. Hal itu untuk mengetahui secara detail angka pengangguran di KBB pada saat ini.
“Selain data dari BPS, sekarang kita juga akan minta data ke setiap Kecamatan dan kewilayahan. Sebab, kita juga harus memiliki data secara detail dan terbaru,” ungkapnya.
Adapun program tersebut melibatkan sejumlah lembaga mulai dari Dinas Pendidikan, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah dilibatkan. Selain itu, program itu juga melibatkan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin).
“Dengan dilibatakannya lembaga-lembaga tersebut sehingga potensi yang dimiliki oleh setiap masyarakat bisa tersalurkan dengan jelas. Masing-masing keahlian masyarakat nanti bisa disalurkan dengan apa potensi yang dimiliki mereka. Sehingga, kami sangat optimis setiap tahunya bisa mengurangi 2 persen pengangguran di Bandung barat,” pungkasnya. (sep/din)