Anggaran Tiap Siswa Rp250.000 Belum Cair
SUBANG-Para kepala sekolah swasta tingkat menengah atas geleng-geleng kepala. Heran, karena dana Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) dari provinsi belum kunjung dicairkan pada semester II ini.
Pencairan tersebut semestinya tepat waktu. Hingga dua bulan menjelang akhir tahun, dana yang merupakan program Gubernur Ahmad Heryawan tersebut belum kunjung cair.
Ketua Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) SMA Kabupaten Subang, Suhaerudin mengatakan, dana tersebut sebesar Rp500 ribu per siswa per tahun untuk kabupaten. Sementara untuk kota sebesar Rp 700 ribu.
Baca Juga:Buruh Minta Bupati Tolak PP No 78 Tahun 20152.200 Lahan Pabrik Gula Rajawali Digarap Masyarakat
“Pencairan dilakukan per semester. Untuk kabupaten pencairan tiap semester sebesar Rp250 ribu per siswa,” ungkap Suhaerudin kepada Pasundan Ekspres.
Pihak sekolah mempertanyakan ‘utang’ yang mesti dibayarkan sebesar Rp250 ribu untuk semester II ini. Namun yang jadi heran para kepala sekolah setelah konfirmasi ke Dinas Pendidikan Jawa Barat, dana sebesar itu tidak ada.
“Kata Disdik itu yang tersedia hanya Rp24 ribu per siswa per semester. Ya kita mempertanyakan kenapa ada segitu seharusnya Rp250 ribu,” ujarnya.
Suhaerudin mengatakan, tidak percaya dengan penjelasan dari Disdik Jabar yang menyebutkan terjadi pemangkasan anggaran di Pemprov. Ini tentu menjadi persoalan bagi para kepala sekolah. Sebab dana BPMU tersebut telah dimasukan ke dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
Para kepala sekolah pun akan mengadukan persoalan tersebut kepada Gubernur Jawa Barat. Mereka akan menggelar aksi pada 5 Nopember di Gedung Sate. “Kami para kepsek dari Subang akan ikut aksi ke Bandung. Mudah-mudahan ada solusi dari Gubernur Jawa Barat,” pungkasnya.(ysp/man)