SUBANG-Dedi Mulyadi, pemuda dari Desa Pringkasap, Kecamatan Pabuaran sukses mengembangkan beras organik. Ia merintisnya sejak tahun 2012. Kini beras organik tersebut telah dipasarkan mulai tahun 2015.
Pemuda lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut bertekad memajukan perekonomian masyarakat di desanya. Dengan berbekal kemampuannya di bidang pertanian.
“Setelah selesai kuliah saya dituntut untuk mengembangkan potensi yang ada di desa. Di Pringkasap potensi yang ada yaitu padi. Saya melihat harus ada inovasi, jangan itu-itu saja,” jelas Dedi kepada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Guncangan Baru Dari Tanah BavariaMasih Banyak Keluhan Warga Belum Diselesaikan, DPRD Ingatkan Pemkab Soal Layanan Publik
Pemuda yang berhasil meraih juara 3 Seleksi Pemuda Pelopor tingkat Jawa Barat bidang teknologi pangan itu mengatakan, proses budidaya beras organik awalnya dilakukan hanya tiga orang. Sekarang bertambah hingga 24 orang.
Beras organik ini dihasilkan melalui proses budidaya tanam yang organik pula. Tanpa menggunakan pestisida atau pupuk kimia.
“Beras organik ini ramah lingkungan. Kemudian beras ini sehat bagi yang mengonsumsinya,” ujarnya.
Luas lahan yang digunakan untuk budidaya beras organik seluas 48 hektar. Lahan tersebut merupakan lahan masyarakat setempat.
“Dalam satu musim mampu memproduksi 5 hingga 6 ton per musim. Beras tersebut telah dipasarkan ke berbagai daerah seperti Bandung dan Jakarta,” katanya.
Kini beras organiknya telah disertifikasi oleh Inofice (Indonesian Organic Farming Certification), merupakan Lembaga Sertifikasi Pangan Organik. Sehingga dapat dipastikan produk tersebut organik.
“Ada tiga macam beras organik yang dihasilkan mulai dari beras putih, hitam dan merah,” ujarnya.(ysp/man)