BLANAKAN-Membanggakan, di ujung Pantai Utara Subang terdapat kawasan hutan edukasi seluas 2,5 hektare yang dikelola oleh masyarakat setempat. Berbagai macam fasilitas yang dimiliki menarik perhatian pengunjung dari berbagai kalangan. Mulai wisatawan lokal luar kota dari Karawang, Purwakarta hingga Bandung.
Tidak hanya itu, kalangan akademisi serta mahasiswa perguruan tinggi favourit seperti UNPAD, UGM serta ITB bahkan pebisnis kelas internasional juga pernah berkunjung ke Hutan Kapal Kehati Greenthink Eco-Edutourism Park di Desa Cilamaya Girang Kecamatan Blanakan.
Aruji, Ketua Kelompok Tani Green Think yang mengelola lokasi wisata edukasi menyebut bahwa ia bersama masyarakat sekitar mulai merintis hutan milik Perhutani yang dulunya terbengkalai ini menjadi kawasan wisata sejak 2011.
Baca Juga:SLB Dukung Langkah DPRD tentang Perda DisabilitasPanitia Mengeluh, Pencairan Anggaran Pilkades Belum Jelas
“Namun karena sempat berganti-ganti pengelola, mulai dirintis lagi pada September 2016. Awalnya untuk keperluan bumi perkemahan, bersama Kwarran Blanakan, Komite sekolah juga, sampai akhirnya jadi seperti sekarang,” ucap Aruji.
Ia menjelaskan, dengan kerjasama apik dengan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ Pertamina) dan Perhutani melalui program CSR-nya, hutan yang dulunya gersang, tidak subur, kini berubah menjadi ramai di setiap pekannya. Jadi objek wisata baru berbasis pendidikan lingkungan hidup serta pemberdayaan masyarakat.
Meski demikian, Aruji mengakui bahwa potensi luar biasa yang dimiliki oleh Hutan Wisata Greenthink terganjal dengan buruknya akses jalan menuju lokasi. Menurutnya, jalan sepanjang 3-4 KM dari Jalan utama Blanakan-Cilamaya untuk menuju Kawasan Greenthink rusak parah. Bahkan, genangan air serta lumpur mulai nampak di sepanjang jalan menuju Greenthink akibat mulai masuknya musim penghujan.
“Memang salah satu kendalanya di jalan yang hancur. Itu diluar kuasa kita, sebetulnya ada jalan lain yang bagus tapi itu dari Karawang, sudah cor semua itu. Terus tinggal nyebrang ke sini naik perahu,” jelas Aruji.
Menurutnya, untuk masuk dari ke Grenthink dari Subang ada dua jalur yang bisa dilalui. Tapi satu jalur yang satu hanya bisa dilalui pemotor. “Ada satu lagi lewat tanggul sungai, tapi kalau hujan tetap saja tidak bisa terpakai, kalau jalan utama ke sini memang rusak, kalau tipe sedan kayanya susah ke sini,” ungkap Aruji.