Hal yang diungkapkan oleh Aruji memang bukanlah isapan jempol semata. Saat Pasundan Ekspres menuju lokasi, akses jalan bebatuan serta terdapat beberapa titik jalan yang dipenuhi lumpur serta genangan air imbas dari hujan.
Aruji melanjutkan, ia pun mengakui bahwa potensi yang dimiliki Greenthink untuk jadi tujuan wisata sangatlah besar. Untuk itu ia sangat berharap kerjasama serta bantuan dari Pemerintah Desa, Kecamatan serta Pemerintah Daerah Subang mengenai kerusakan akses jalan menuju kawasan wisata lingkungan hidup ini. “Sama desa belum diajak ngobrol mengenai pembangunan jalan,” imbuhnya.
Sementara itu salah satu warga sekitar yang ditemui Pasundan Ekspres, Wahid mengungkapkan, kerusakan jalan sendiri sudah cukup lama terjadi. Biasanya kata Wahid, pemotor yang akan ke Greenthink menggunakan jalur tanggul sungai Cilamaya.
“Kalau motor lewat tanggul enak rata jalannya, tapi kalau mobil lewat sini. Ada lagi di sebrangnya udah dicor, itu mah bagus tapi di Karawang,” terangnya.
Baca Juga:SLB Dukung Langkah DPRD tentang Perda DisabilitasPanitia Mengeluh, Pencairan Anggaran Pilkades Belum Jelas
Salah satu pengunjung, Zainal Abidin Warga Karawang mengungkapkan bahwa ia sangat menikmati adanya kawasan wisata Greenthink yang memberikan berbagai pengetahuan mengenai edukasi lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati.
“Ini bagus ya untuk anak-anak juga bisa sambil belajar, untuk keluarga juga enak teduh ada rumah atau joglonya juga, jadi alternatif lain,” terangnya.
Zainal sendiri datang ke lokasi dari Karawang menggunakan perahu penyebrangan yang merupakan lokasi perbatasan Subang-Karawang. “Saya lewat sungai nyebrang, karena kalau jalan sana kan jelek, lebih enak lewat Karawang,” jelasnya.
Terlepas dari itu objek wisata baru Hutan Greenthink ini tentu akan menjadi kebanggan wisata baru di wilayah Blanakan. Menyediakan beragam fasilitas pendidikan lingkungan hidup, pembelajaran mengenai kenaekaragaman hayati juga pemberdayaan masyarakat sekitar yang mengelola kawasan wisata ini.(ygi/man)