PURWAKARTA-Urip Hidayat(43) Perangkat Desa Citalang,Kecamatan Purwakarta menggagas pengolahan sampah sederhana, yaitu dengan membuat tungku pembakaran sampah dikebun belakang rumahnya.
Urip Hidayat menyebut cara ini merupakan terobosanya memanfatkan sampah organik, yang dikelolanya agar sampah rumah tangga yang dibuang warga Desa Citalang dapat diambil manfaatnya, minimal untuk pembuatan kompos.
Ditemui disela kesibukanya, membakar gundukan sampah Senin (5/11), Urip hanya berujar, bahwa caranya itu masih dalam tahap uji coba.
Baca Juga:Film Punk Masuk Desa, Ajak Pemuda BerkreasiGaji PNS Naik 5 Persen, Harus Diimbangi Peningkatan Kinerja
“Makanya tungku pembakaran yang saya buat masih berukuran mini,ukuran panjang 2 meter dan lebar 2 meter,sementara cerobong asap,buangan dibuatnya dengan memanfaatkan
paralon bekas,” terang Urip merepresentasikan usaha barunya itu.
Sebelum proses pembakaran sampah didalam tungku buatan, sampah harus dipilah pilah, antara sampah organik (dedaunan dan sejenisnya) serta sampah non organik (sampah plastik). Samaph plastik inipun akan bernilai rupiah, jika dikumpulkan hingga banyak.
“Yang kita bakar itu, sampah organik,” tuturnya.
Untuk membakar 2 kubik sampah,butuh waktu cukup lama, terlebih saat ini mulai masuki musim hujan. Kendala sampah basah menjadi tantangan tersendiri.
Namun hal itu, tak menjadi rintangan yang berarti, setiap ujicoba, kendala pasti datang silih berganti, akan tetapi dengan ketelatenanya,sedikit demi sedikit cara barupun ditemukannya. Dia menyebut, itu adalah hikmah dari upaya melangkah dan menghadapi tantangan.
Urip menyadari upayanya ini,juga menimbulkan polusi lingkungan, yaitu asap pembakaran sampah dari tungkunya akan menyebar ke segala arah. Guna menghindari komplain tetangganya, dia memilih tempat jauh dari pemukiman warga.
“Sebenarnya, ada dua rencana yang dia rancang untuk mengelola sampah rumah tangga, yang dia sebut cukup banyak dihasilkan oleh warga Desa Citalang,” katanya.
Rencana pertama,adalah membuat Bank sampah,yang managementnya sedang dalam penggodokan tim desa. Kedua, membuat pupuk kompos, sehingga nanti jika sudah berjalan seiringan dua jenis sampah,baik organik maupun non organik, sama-sama bisa dikelola dan bisa menghasilkan uang, bagi pekerjanya.
Baca Juga:DPMPTSP Tak Lagi Melayani Perizinan ManualPDAM Pasok Kebutuhan Air Tim Pencari Korban Lion Air
Sebelumnya,sampah warga desanya, selalu dibuang begitu saja ke TPA Cikolotok, dengan angkutan sampah dari Dinas Lingkungan hidup (DLH).