NGAMPRAH – Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengimbau seluruh Aparat Sipil Negara (ASN) atau PNS di lingkungan Pemkab Bandung Barat, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait, untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan buruk yang akan terjadi. Hal itu melihat intensitas hujan yang semakin tinggi akhir-akhir ini yang dapat menyebabkan terjadinya bencana alam.
“Saya mengimbau BPBD dan seluruh jajaran pemkab untuk meningkatkan kesiap siagaan dan kewaspadaan. Lakukan antisipasi maksimal, mengingat intensitas hujan yang semakin tinggi,” kata Bupati pada apel pagi di Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Senin (5/11).
Dia menambahkan bahwa kemungkinan terjadinya longsor dan pergerakan tanah cukup tinggi. Pasalnya, wilayah KBB memiliki kontur tanah yang kurang stabil.
“Kontur tanah cukup labil, ini jika terus diterpa air hujan cukup berbahaya,” ujarnya.
Baca Juga:Pengembang Perumahan Pramestha Dianggap Melakukan Perusakan LingkunganAbubakar Dituntut Delapan Tahun Penjara, Tuntutan Weti dan Adiyoto Lebih Ringan
Untuk meminimalisir berbagai hal yang tidak diharapkan, kata Bupati, para ASN diharapkan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Sehingga ketika terjadi sebuah bencana, bisa langsung melakukan antisipasi dan tindakan.
“Meskipun kemungkinan terjadinya longsor cukup tinggi, banjir juga tetap bisa terjadi dititik-titik tertentu yang memang butuh perhatian lebih,” ungkapnya.
Selain BPBD, lanjut Bupati, ASN lainnya juga diharapkan turut melakukan antisipasi dini. Pasalnya, masyarakat memnaruh harapan besar terhadap kehadiran ASN dilingkungan tempat tinggalnya.
“Bukan hanya BPBD saja yang harus meninglatkan kewaspadaan, tetapi kita semua juga harus siap. Karena masyarakat sangat mengharapakan kehadiran kita dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, ada sebanyak 243 kejadian bencana telah terjadi di KBB selama kurun waktu 2017. Kejadian bencana paling banyak terjadi di wilayah selatan KBB meliputi Kecamatan Cililin, Sindangkerta, Cipongkor, Gununghalu hingga Rongga. Angka tertinggi bencana yakni longsor disusul pergerakan tanah, banjir bandang dan kebakaran.
Saat ini Kabupaten Bandung Barat menempati posisi ke-16 dari total 27 kabupaten/kota di Jawa Barat yang masuk kategori rawan bencana. Sementara, posisi ke-1 ditempati Kabupaten Garut dan Sukabumi. (sep/din)